ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
18 Desember 2015, 06:12

Himatekla Sosialisakan Tol Laut Dikampus Perjuangan

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Arief Budiman, penanggung jawab kegiatan mengungkapkan bahwa acara semacam ini perlu dilakukan agar mahasiswa ITS peka terhadap isu-isu di Indonesia. "Mahasiswa harus tahu cara bersikap terhadap hal-hal di luar, terutama masalah pemerintahan. Kita harus kritis dan tidak boleh apatis," tegas Arief.

Kampanye ini diisi dengan penyebaran survey kepuasan kepada mahasiswa ITS mengenai kinerja Jokowi terhadap tol laut. Tak hanya itu pihak Himatekla juga mensosialisasikan hasil kajian yang sudah dilakukan. Panitia melemparkan isu mengenai tol laut, lalu mahasiswa ITS akan menjawabnya. Jika tidak bisa menjawab, barulah akan dijelaskan oleh panitia.

"Sebelum melakukan pencerdasan, Jurusan Teknik Kelautan (JTK) sudah melakukan kajian hingga tahap memperoleh data," terang dirinya. Mulai dari data anggaran hingga isu mengenai tol laut dalam lingkup keprofesiannya. Arief sempat mengeluhkan susahnya memperoleh informasi yang berkaitan dengan kemajuan tol laut karena media-media jarang mempublikasikannya.

Data yang diperoleh dari Badan Perencanaan Pebangunan Nasional (BAPPENAS) menunjukkan bahwa biaya yang dikeluarkan mencapai 700 triliun rupiah. "Pengerjaan mega proyek ini diperkirakan mengahabiskan waktu selama lima tahun," terangnya.

"Manfaat yang bisa diperoleh dari tol laut ini antara lain mampu menghubungkan antarpulau hingga meningkatkan perekonomian negara," tuturnya. Mahasiswa asal Cirebon ini berharap agar tol laut bisa segera terealisasi seperti yang direncanakan sejak awal, tidak ada anggaran yang dikorupsi, serta tidak ngaret.

Senada dengan Arief, Bassam Muhammad Drehem menuturkan jika hasil kajian ini akan dibawa ke tingkat yang lebih tinggi. "Kami ingin membahas permasalahan ini dalam Pusat Kajian Strategis (Pukat) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ITS," terang Ketua Himpunana Mahasiswa Teknik Kelautan (Himatekla) tersebut.

Bassam menjelaskan jika acara ini merupakan yang kedua kalinya sejak diadakan pada 2014 silam. Hal yang melatarbelakangi kegiatan ini adalah budaya diskusi mahasiswa di Teknik Kelautan yg semakin meningkat. "Kalau bisa, jangan hanya diskusi tetapi ada realisasi," ujar Bassam.

Realisasi yang dimaksud Bassam diwujudkan ke dalam bentuk kampanye serta orasi kepada mahasiswa ITS. "Hal ini dilakukan agar arek-arek ITS agar lebih paham tentang bidang kemaritiman dan sadar bahwa Indonesia adalah negara maritim," imbuhnya.

Untuk meratakan persebaran, panitia berencana menetapkan lokasi kajian di tujuh tempat yang berbeda. Di antaranya, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Serta Fakultas Teknologi Industri (FTI), Fakultas Teknologi Kelautan (FTK), Fakultas Teknologi Informasi (FTIf), Pasar Jumat, serta kantin pusat. (fah/hil)

Berita Terkait