Semenjak dilantik pada (20/10) satu tahun silam, Jokowi-Jusuf Kalla telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk membenahi Indonesia. Pada sektor ekonomi, keduanya telah mengeluarkan tujuh paket ekonomi untuk menguatkan perekonomian Indonesia yang tengah rapuh.
Seperti diketahui, dalam perjalanannya, perekonomian Indonesia mengalami fluktuasi terkait dengan perubahan-perubahan kebijakan dan kondisi global. Namun, sejak paket kebijakan ekonomi jilid satu digulirkan, Rabu (9/9), perekonomian Indonesia cenderung merangkak membaik. "Memperbaiki perekonomian Indonesia tidak bisa instan, namun step by step," ujar Imam.
Menurutnya, untuk menarik minat investor, pemerintah memberi kemudahan layanan dalam perizinan investasi di kawasan industri. Dalam kurun waktu tiga jam, investor dapat mengetahui status atas izin investasi yang diajukan. ”Selain itu, adapula pemangkasan durasi untuk mengurus tax allowance dan tax holiday,” tambahnya.
Dampak lain dari kebijakan ekonomi adalah harga BBM yang fluktuatif. Imam mengungkapkan dalam empat bulan harga BBM di Indonesia mengalami naik turun, mulai dari Rp 6500 hingga Rp 8500. "Mungkin pemerintah ingin membiasakan masyarakat Indonesia untuk fluktuatif, biar tidak kaget. Kalau dulu naiknya secara perlahan dan dalam waktu yang panjang," selorohnya.
Di sisi lain, Imam turut menyoroti hutang Indonesia yang terus menanjak tiap tahunnya. Ia memprediksi di tahun 2016, Indonesia akan mempunyai huntang sebesar 3320 T. "Tapi tenang, hutang negara lain masih lebih banyak. Katanya makin banyak hutang, makin banyak motivasi untuk berkembang," imbuhnya.
Untuk menguatkan perekonomian Indonesia, Imam menuturkan harus ada penekanan terhadap angka korupsi di Indonesia. Data indeks korupsi dunia menyebutkan Indonesia berada di peringkat ke-117 dari 175 negara terkorup. "Kita memang ahli dalam bidang ginian," candanya.
Pun demikian, pihaknya mengaku tetap optimis terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pertumbuhan penduduk Indonesia pada tahun 2020 diprediksinya bertumbuh menjadi 270 juta penduduk. Akibatnya, tenaga kerja akan meningkat menjadi 133 juta atau meningkat 7 juta orang dari periode sebelumnya.
”Pertumbuhan inilah yang akan mendorong ekonomi Indonesia semakin menguat termasuk posisi rupiah terhadap dollar,” harapnya. (bal/man)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung