ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
07 Desember 2015, 09:12

Menilai SDM itu Tidak Bisa Mutlak

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Dikatakan Rachmad, berbeda dengan mesin yang jika disuruh maju akan maju, manusia bisa jadi akan memilih mundur saat disuruh maju. SDM itu, lanjutnya, hal yang tidak bisa diukur secara pasti. Meski begitu, tetap saja ada pendekatan-pendekatan yang bisa dilakukan untuk mengukur SDM. ”Inilah keunikan ciptaan Sang Pencipta yang paling sempurna," ungkap Rachmad.

Mengangkat tema Human Resource Management, ia mengupas tentang apa dan bagaimana jabatan Human Resource Development (HRD) itu dijalankan. Mulai dari proses rekrutmen karyawan hingga apa yang dikerjakan oleh bidang ini. ”Ranah kerja dari HRD bukanlah sekedar administrasi masalah honor, namun lebih mengarah pada pengembangan kualitas karyawan,” jelasnya.

Salah seorang karyawan Astra Group ini memaparkan secara garis besar tentang proses pengembangan SDM yang mencakup Strategi, Proses dan Manusia. Tiga faktor tersebut menurutnya yang menentukan baik tidaknya perkembangan SDM suatu perusahaan. ”Dan tiga faktor tersebut saling berkaitan satu sama lain,” tambah alumni angkatan 1991 ini.

Selain itu, seorang pelaksana HRD juga harus mengerti perbedaan gaya bekerja di setiap negara. Sekalipun strategi itu baik namun tidak diterapkan di tempat yang sesuai maka tidak akan menjadi baik. ”Contoh perbedaan gaya bekerja yang nyata adalah Jepang dan Amerika,” tekannya.

Menurutnya, Jepang yang unggul dengan sosialisnya seolah lebih mengutamakan kekeluargaan dalam bekerja, berbeda dengan Amerika yang kapitalis sehingga lebih mengutamakan perkembangan karyawan secara individu. "Jadi sebagai HRD mau tidak mau harus pandai dalam membaca situasi," jelas Rachmad. (qi/man)

Berita Terkait