ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
04 Desember 2015, 10:12

Kembangkan Energi Laut, ITS Buka Prodi Baru

Oleh : Dadang ITS | | Source : -
Prof Ir Mukhtasor Meng PhD, salah seorang koordinator prodi, menyatakan bahwa peran penting yang dimiliki oleh prodi ini adalah penyediaan sistem peningkatan kemampuan sumber daya manusia (SDM) dalam mendukung pembangunan bidang energi terbarukan di Indonesia, khususnya yang bersumber dari laut.
Diamanahi sebagai Ketua Asosiasi Energi laut Indonesia (ASELI), menurutnya, saat ini merupakan momentum yang tepat untuk mendirikan prodi ini karena energi laut di Indonesia sedang mengalami perkembangan yang signifikan. 
 
"Alhamdulillah baik. Dalam enam tahun terakhir, banyak kemajuan yang dirintis oleh ASELI bersama pemangku kepentingan terkait. Baik pemerintah, perguruan tinggi, swasta, dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)," urai alumnus Teknik Kimia ITS ini.
Tidak cukup sampai disitu, berdasarkan pengakuan Mukhtasor, saat ini telah diterbitkan peta potensi energi laut di Indonesia, publikasi panduan kajian potensi energi laut, pengembangan teknologi dalam negeri, serta adanya kerjasama antar pihak nasional maupun internasional.
Mukhtasor melanjutkan, mahasiswa prodi baru ini akan diajarkan beberapa mata kuliah. Diantaranya, sistem konversi energi laut, kajian potensi energi laut, ekonomi teknik dan bisnis energi, serta manajemen operasi. Mata kuliah tersebut tentunya dipelajari disamping mata kuliah dasar yang disampaikan di Teknik Kelautan.
Teknik dan Manajemen Energi Laut berfokus pada penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat di bidang energi laut. "Menekankan pada aspek rekayasa dan manajemen pembangkit listrik terbarukan dari laut," ujar founder dari Indonesian Counterpart for Energy and Environmental Solution (ICEES) ini.
Ada juga tantangan untuk survei dan perhitungan sumber energi dari fenomena gelombang laut, arus laut, pasang surut, dan sebagainya. "Semua itu membutuhkan dukungan lintas disiplin, khusunya Teknik Kelautan," tegas pria asal Blitar ini.
Guru besar Fakultas Teknologi Kelautan (FTK) ini menjelaskan bahwa persoalan energi laut terletak pada rekayasa pembangunan struktur di laut, baik itu bangunan terpancang maupun terapung. Soal perencanaan, konstruksi, dan perawatan di lingkungan laut pun tak luput dari sorotan.
Ia menuturkan bahwa prodi  yang di ketuai oleh Dr Eng Rudi Walujo Prastianto ST MT ini relatif multi disiplin, ada dukungan dari dosen-dosen jurusan lain yang relevan di ITS, yakni meliputi Teknik Kelautan, Teknik Perkapalan, Teknik Sistem Perkapalan, Teknik Fisika, dan Teknik Elektro. Turut pula mengundang pengajar dari Politeknik hingga Balai Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Sejarah Pendirian
Berawal dari Peraturan Pemerintah (PP) no 79 tahun 2014 mengenai peran energi terbarukan yang diharapkan mencapai 23 persen pada 2025, Mukhtasor beserta kawan-kawan dari Teknik Kelautan dan ASELI berinisiatif untuk mendirikan prodi Teknik dan Manajemen Energi Laut.
"Ini unik, karena Indonesia merupakan negara kepulauan dengan potensi energi laut yang besar dan kompetensi ITS di bidang kelautan. Kami perlu memberi sumbangsih berupa solusi untuk negeri melalui bidang ini," ucapnya.
Sudah direncanakan sejak lama, pembentukan prodi ini didahului dengan kerjasama antara ITS dan Robert Gordon University (RGU), Skotlandia. Kerjasama yang dijalin meliputi penelitian yang didanai oleh Newton Fund, hingga berkembang ke penyusunan kurikulum Teknik dan Manajemen Energi Laut ITS bersama RGU. "Kurikulum kita sudah kompatibel dengan kurikulum sejenis di RGU," tukasnya.
Dari kerjasama tersebut, mahasiswa dengan Program Master Doktoral Sarjana Unggulan (PMDSU) dapat memperoleh gelar doktor dengan dukungan beasiswa penuh, dana penelitian, seminar internasional, termasuk mengambil mata kuliah di RGU. (fah/akh)

Berita Terkait