Dalam pelaksanaanya, terdapat sedikitnya empat permainan tradisional yang dimainkan dalam acara tersebut. Diantaranya yakni gobak sodor, lompat tali, balap karung, dan tangkap balon. Para pemain sendiri dibagi menjadi beberapa tim yang bermain secara rally dari satu permainan ke permainan lain.
Hal cukup menarik terjadi, yakni tatkala ada petunjuk berisi pengetahuan budaya Indonesia di setiap permainan. Petunjuk tersebut merupakan kunci bagi pemain untuk dapat mengantarkan mereka melewati pos demi pos hingga mencapai pos terakhir. "Bila semua permainan usai, mereka akan dibawa menuju gamelan elektro," ungkap Rephando Amstrabena, ketua pelaksana.
Para mahasiswa asing pun terlihat antusias ketika melihat aksi mahasiswa Teknik Elektro bermain gamelan. Keantusiasan mereka terlihat saat mereka turut diajari bermain gamelan secara langsung. Meski nampak susah, mereka sangat menyimak alunan setiap nada yang diajarkan, "Saya bahagia sekali bermain disini," ungkap Boris, mahasiswa asing dengan bahasa Indonesianya yang fasih.
Melihat animo mahasiswa asing yang belajar budaya Indonesia, Rephando lantas berharap bahwa acara yang bekerjasama dengan ITS Internasional Office (IO) ini dapat kembali terlaksana tahun mendatang, "Acara ini secara tidak langsung dapat membuat mahasiswa lokal dan asing dapat membaur satu sama lain," ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa acara tersebut juga untuk meningkatkan iklim internasionalisasi di jurusan Teknik Elektro. Menurutnya, sudah saatnya menyadari bahwa persaingan bukan hanya antar daerah melainkan dunia. Apalagi dalam hitungan hari, Indonesia akan menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). "Sehingga butuh kemampuan dan kepercayaan diri dalam menghadapi tantangan global bagi mahasiswa," tuturnya. (n7/akh).