Profesor Jurusan Teknik Industri Pusan National University yang akrab disapa Kim ini mengungkapkan, saat ini memang banyak masalah manajemen logistik pelabuhan di dunia. Salah satunya adalah susahnya mengatur jadwal pengoperasian truk. "Banyaknya truk yang menunggu menjadi penyebab banyaknya sopir truk yang berpenghasilan rendah," terangnya.
Namun, hal tersebut dapat diatasi dengan banyak solusi seperti menggunakan mega vessel, pengaturan jadwal yang optimal, automasi serta penggunaan teknologi informasi. Bahkan kolaborasi dalam setiap perusahaan terminal untuk bertukar informasi juga sangat diperlukan. "Ditambah dengan kenaikan gaji sopir truk agar kinerjanya menjadi lebih baik," tukasnya.
Meski demikian, Kim juga menjelaskan beberapa kemungkinan untuk mengoptimalkan perpindahan kargo antar pelabuhan. Pria berkacamata yang fasih berbahasa Inggris ini bahkan sempat membandingkan fasilitas pelabuhan yang ada di Eropa dengan Korea Selatan.
Menurut penulis buku The Containeer Terminals and Automated Transport Systems ini, banyak keuntungan yang bisa didapatkan dengan membangun sistem penyimpanan kargo. Mulai dari pembangunan rel, fasilitas bertingkat hingga pengadaan kapal-kapal yang lebih besar. "Transortasi air yang baik diyakini sebagai salah satu faktor inti yang menentukan optimalnya aliran kargo di Indonesia," pungkasnya. (ila/n15/pus)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Kampus ITS, ITS News — Guna meneguhkan komitmen sebagai World Class University (WCU), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyiapkan