Data statistik menyebutkan, pembangunan infrastruktur di wilayah Jawa, Bali, dan Sumatra telah mencapai sebesar 500 trilliun rupiah. Namun sayangnya angka tersebut bebrbeda jauh dengan dana pembangunan Indonesia di bagian timur yang hanya menghabiskan sekitar 100 trilliun rupiah. Selain itu, persebaran penduduk Indonesia juga tidak merata. Sebanyak 80 persen dari penduduk Indonesia berdomisili di Pulau Jawa dan Sumatra.
Di sisi lain, Indonesia bagian timur dinilai memiliki banyak sekali potensi yang memungkinkan untuk dikembangkan menjadi sebuah daerah industri. Namun kurangnya perhatian pemerintah akan daerah yang ‘ditinggal’ ini disebut sebagai faktor penghambat. ”Mereka bukannya tertinggal, tapi ditinggal,” ucap Saut, Dosen Jurusan Teknik Sistem Perkapalan.
Senada dengan Saut, Kresnayana Yahya, Ahli Statistika ITS juga mengatakan bahwa industri seharusnya dibangun bukan hanya di pasarnya, melainkan di tempat asal sumber daya. Dengan begitu, industri bisa dekat dengan sumber dayanya dan mengembangkan wilayahnya. ”Harusnya sekolah-sekolah pertambangan dibangun di tempat-tempat itu,” imbuh Kresna.
Menanggapi hal tersebut, Rektor ITS, Prof Ir Joni Hermana Msc ES PhD yang hadir sebagai narasumber dalam diskusi ini berpendapat bahwa hal yang dibutuhkan untuk mengembangkan Indonesia Timur hanya tiga. Tiga hal tersebut yaitu komoditas, uang, dan teknologi. Joni juga mengungkapkan bahwa ITS dapat berkontribusi dalam bidang teknologi dengan menyalurkan mahasiswa untuk melakukan kerja praktek. Mereka dapat menjadi sumber daya manusia yang berkualitas di daerah tersebut.
Menariknya, dosen lulusan ITB ini juga mengakatakan bahwa Indonesia diprediksi menjadi negara dengan tingkat ekonomi nomor empat di dunia. Untuk mewujudkan itu, Indonesia perlu membangun infrastruktur yang memadai di wilayah tertinggal dan juga terus berinovasi dalam segala hal, khusunya teknologi. ”Membangun teknologi sama dengan membangun pengetahuan,” ucapnya.
Lebih lanjut, Nur Alam, Gubernur Sulawesi Tenggara sebagai perwakilan Indonesia Timur juga menyampaikan harapannya. Beliau mengatakan bahwa pemerintah pusat seharusnya menyiapkan alokasi dana untuk membangun Indonesia Timur. Sehingga Indonesia bagian timur tidak terus-terusan tertinggal seperti saat ini. Beliau juga berpesan agar anak muda penerus bangsa harus dapat membangun Indonesia Timur. ”Anak muda yang kuliah di Jawa harus pulang dan mengabdikan diri di daerah mereka,” pesannya penuh harap.(n4/ao)
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Nganjuk, ITS News — Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil membangun dan mengimplementasikan Kumbung
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,