Dalam paparannya, ia mengatakan sedikitnya terdapat tiga sasaran strategis yang ingin dicapai ITS ke depannya, yakni kontribusi nasional, reputasi internasional, dan transformasi organisasi. Menurutnya, untuk mewujudkan poin pertama, ITS harus berusaha memberikan solusi-solusi terbaik terhadap problematika masyarakat.
Upaya ini pun diakuinya didukung dengan banyaknya program penelitian di tingkat nasional meliputi Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN), Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DP2M), dan Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi (UPT). Tak heran, jika dalam satu tahun per September 2015, sebanyak 58,8 persen dosen ITS telah melakukan penelitian.
Kondisi ini pun turut didorong dengan dipercayakannya ITS dalam menjalin kerjasama dengan institusi luar negeri. Baik dalam bidang industri dan bisnis, ia menjelaskan ITS telah dan sedang menjalani banyak proyek besar tak terkecuali dengan berbagai organisasi kaliber dunia.
"Untuk tingkat Internasional, ITS melanjutkan kerjasama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) dan joint research dengan perguruan tinggi lainnya," ungkap Guru Besar Jurusan Teknik Lingkungan ITS ini. Besar harapannya, ITS dapat mencapai kreteria sebagai World Class Research University. Terlebih, lanjutnya, jumlah sitasi karya dosen ITS telah mencapai angka 5.57, melebihi target 5 yang telah dicanangkan.
Joni menambahkan, salah satu cara untuk mencapai reputasi internasional adalah dengan menambah jumlah Program Studi (Prodi) yang terakreditasi internasional. Saat ini, ITS sendiri telah memiliki lima prodi terakreditasi internasional. ”Dalam waktu dekat pun akan ada penambahan sembilan prodi lainnya,” ulasnya.
Selain itu, jumlah mahasiswa asing di ITS yang hanya sekitar satu persen dari total keseluruhan mahasiswa ITS juga menjadi indicator penting bagi ITS untuk terus bekerja keras menarik minat bangsa luar agar mau menimba ilmu di ITS. "Sedangkan kegiatan mahasiswa asing mengalami peningkatan, karena Community and Technological (CommTECH) Camp besutan ITS International Office mengakomodir interaksi mahasiswa ITS dengan mahasiswa asing," lanjutnya.
Kepercayaan perguruan tinggi luar negeri dengan ITS pun terbilang baik. Pasalnya, tak kurang dari 137 Memorandum of Understanding (MoU) yang melibatkan 25 perguruan tinggi luar negeri telah digarap ITS meskipun perlu pemberdayaan kerjasama lebih lanjut.
Diakhir pidatonya, Joni berpesan diperlukan kebersamaan dalam meraih apa yang dicita- citakan serta keikhlasan agar amanah yang diberikan pemerintah kepada ITS bisa dilaksanakan dengan baik. Ia berharap, kampus yang tengah dipimpinnya ini senantiasa menyebarkan keutamaan melalui kebermanfaatan dan terobosan inovatif untuk bangsa Indonesia demi mencapai prestasi Internasional. (n9/man)
