Oleh : Dadang ITS |
246
|
Source : -
Acara yang dibungkus dalam kuliah tamu (kultam) ini dihadiri ratusan peserta dari semua jurusan di ITS. Jumlah peserta yang membeludak ini pun membuat beberapa audience yang hadir harus rela berlesehan.
Dalam pemaparannya, Ricky mencoba membakar semangat para peserta dengan menceritakan kisah perjalannya mengelilingi Indonesia. "Saya sengaja menjelajahi negeri ini untuk mengetahui keadaan Indonesia yang sebenarnya," tegasnya. Dari pengalamannya, ia pun mengaku melihat gambaran kondisi Indonesia yang cukup memprihatinkan.
Ia bercerita, selama melakukan perjalanan dirinya kerap menemui beberapa daerah yang masyarakatnya masih belum merasakan manfaat listrik. Ia mempertanyakan para engineer Indonesia yang belum bisa menciptakan karya nyata untuk saudaranya. "Padahal negeri ini adalah sarangnya engineer," tukasnya miris.
Alasan itulah yang akhirnya membuat Ricky terpacu membenahi kondisi Indonesia, terutama masalah listrik. "Kita tidak boleh kalah dengan Tokyo, Tiongkok dan juga negara-negara lain yang saat ini sudah lebih maju," ujarnya bersemangat. Menurutnya, jumlah penduduk Indonesia yang besar justru harus bisa menghasilkan manfaat yang berati.
Menurutnya untuk menghasilkan karya bermanfaat harus dilalui dengan semangat dan tekad yang tinggi. Pelajaran tersebut ia dapatkan ketika dirinya belajar di Negeri Sakura. Ia juga selalu mengingat petuah dari salah satu pendiri raksasa motor Asia. "Kurangi tidur, sedikitkan makan, teruslah berusaha menciptakan karya terbaik," tegasnya.
Tak hanya itu, lewat pengalamannya mengelilingi Indonesia, Ricky mengaku melihat potensi penghasil listrik dari daerah-daerah yang memiliki kecepatan angin tinggi. Karena itulah ia pun meminta kepada para engineer ITS untuk bahu membahu membangun Indonesia. Bahkan, ia juga mencoba menularkan semangatnya kepada mahasiswa dengan menceritakan perjalanannya hingga bisa membuat mobil listrik yang baru-baru ini lahir di Indonesia.
Di akhir, ia mengajak para peserta untuk datang ke Ciheras, tempat di mana ia berdiskusi secara intensif dengan para pembelajar. Ia ingin para mahasiswa ITS bisa berkontribusi lebih bagi bangsa. "Mari membangun negeri ini bersama-sama," pungkasnya. (hil/pus)