Maratua memiliki keunggulan di bidang potensi bahari yang patut dibanggakan. Sebab, dengan anugerah tersebut, secara tidak langsung akan berdampak pada masyarakat sekitar pulau Maratua. Kehadiran program Sustainable Island Development Initiatives (SIDI) Week ini pun, diharapkan dapat mengatasi berbgaai masalah disana dan melakukan inovasi guna pengembangan Maratua.
Terdapat empat bidang yang disorot oleh tim beranggotakan lima mahasiswa ini yakni atraksi, transportasi, akomodasi, dan energi. Pada atraksi misalnya, pada kondisi sekarang, berbagai bentuk atraksi, pertunjukan disana tidak saling terintegrasi. Hal ini pun dinilai sulit bagi para turis untuk lebih mengenal potensi atraksi di maratua. "Sebabnya, butuh integrated-map yang terkait satu sama lain," tegas Natassa A, salah satu anggota tim dalam presentasinya.
Pada bidang transportasi, Devi Samosir yang merupakan mahasiswi Sistem Perkapalan menuturkan, Bike, E-Bike dan E-Pedicab merupakan moda tepat untuk bsa adaptif di Maratua. Dikatakan begitu, sebab, menurutnya infrastruktur yang ada di Maratua sendiri masih sangat minim. "Jadi masih belum bisa menggunakan moda transportasi modern seperti mobil listrik misalnya," jelas Devi.
Sisi akomodasi yang disoroti adalah ketersedian homestay (tempat tinggal). Sebab, homestay menjadi begitu dibutuhkan ketika para turis mulai berdatangan ke Maratua. Adapun ide desain yang disuguhkan, jelas Gwyn Walesa, anggota tim lain, merupakan adaptasi dari suku bajo dan dayak. "Selain homestay, juga nantinya akan ada bangunan khusus pusat informasi dan perdangangan," ungkapnya.
Tak lupa, bidang energi pun menyumbangkan berbagai data yang berhasil dikumplkan Epri Wahyu, anggota tim yang fokus khusus di bidang ini. Mulai dari kebutuhan listrik per hari masyarakat Maratua hingga konsumsi energi yang digunakan untuk beraktivitas. "Fokus kita saat ini masih menganalisis konsumsi energi," ucapnya kepada ITS Online ketika diwawancarai.
Lebih lanjut, Epri mengatakan, peran kita adalah mendapatkan data atraksi, konsumsi energi, transportasi, homestay, dll. Data-data ini nantinya akan digunakan untuk diolah agar kemudian dapat menarik investor.
Berakhirnya SIDI Batch 2 tidak lantas berhenti pula perjalanan guna meneliti potensi Maratua. Epri pun menuturkan bahwasanya tugas Batch 2 hanyalah mematangkan data-data dari Batch 1 untuk kemudian dikonsep dan dibuat masterplan-nya. "Hingga luarannyan nanti, lewat sidi ini, kita kasih tahu caranya bagaimana untuk mengekplor pulaunya agar pulau-pulau terluar potensial kita tidak lagi terjajah dan dijual ke tangan asing," papar perempuan yang baru saja lulus dari Jurusan Teknik Fisika ITS ini.(owi)
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Nganjuk, ITS News — Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil membangun dan mengimplementasikan Kumbung
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,