ITS News

Kamis, 18 Desember 2025
02 November 2015, 14:11

Widya Wahana Sempat Berhenti Karena Observer

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Tim baru mengetahui setelan kapasitas baterai saat baterai tersebut diisi daya. Akibatnya, baterai tidak pernah bisa penuh saat pengisian daya. Tim pun melakukan penyetelan ulang, sehingga keesokan hari, mobil bisa di-charge penuh sampai 17 Kilowatt per jam (Kwh).

Mobil pun mulai berjalan pukul 09.00 karena harus membayar penalti akibat penggantian baterai di Dunmurra. Widya Wahana V pun melaju dengan kecepatan rata-rata 58 kilometer per jam. Masalah muncul di jam kedua mobil berjalan. Menurut Dr M Nur Yuniarto, pendamping tim, observer dari panitia sempat ribut karena menginginkan penggantian pengemudi. Alasannya tidak lain karena pengemudi dianggap telah mengemudi selama dua jam. "Ia pun mengancam akan keluar dari mobil jika pengemudi tidak diganti," terangnya.

Penggantian pengemudi, lanjut Nur, sejatinya tidak masuk dalam strategi tim di hari kelima karena akan merusak jarak kilometer dan juga tim. Sontak, Aufar Nugraha, manajer tim, mencoba mengontak panitia. Namun sayang, panitia lebih percaya kepada observer bahwa tim harus melakukan pergantian pengemudi.

Menurut Nur, tindakan observer ini melebihi wewenang yang diberikan dan sama sekali tidak menghargai tim Indonesia. Akhirnya tim harus mengganti pengemudi dan kehilangan waktu sekitar setengah jam ditambah kebocoran ban yang terjadi. Tim pun hanya bisa mencapai kontrol stop ketujuh, Cobber Peddy. Total solar kilometer yang dicapai Widya Wahana V kini sudah mencapai kurang lebih 1200 kilometer dan meningkat dua kali lipat dibanding 2013 lalu.

Keesokan harinya (23/10), Nur menargetkan tim untuk mencapai titik pertengahan antara Glendambo dan Port Agusta. Untuk kesekian kalinya, tim kembali bertemu Tesseract, mobil dari Massassuchetts Instutite of Technology (MIT). Dari ceritanya, mobil MIT mengalami masalah yang belum bisa diselesaikan sehingga memutuskan untuk men-trailer mobil sampai Port Agusta.

Widya Wahana V sendiri berjalan dengan kecepatan rata-rata 43 kilometer per joule (kpj) dan berhasil mencapai target yang telah ditentukan pada pukul 17.00 waktu Australia. Akan tetapi, tim tetap harus sampai di Adelaide setelah pukul 11.00 esok hari. Menurut peraturan, mobil  sudah tidak diperbolehkan menuju Adelaide karena alasan kemacetan kota. Tim pun memutuskan untuk membawa Widya Wahana V sampai di Port Agusta dan mempersiapkan pertempuran terakhir menuju Adelaide yang harus ditempuh dengan jarak 302 kilometer. (van/mis)

Berita Terkait