Rachmasari, salah satu tim inti, menjelaskan rencana pertama yaitu Mobility Program for Ormawa (MPO). Kegiatan ini, ternyata dikhususkan bagi pengurus ormawa untuk menjalin hubungan dan kerjasama berkelanjutan. Kerjasama itu ditujukan untuk kedua pihak universitas agar terdapat hubungan lebih lanjut.

Rencana kedua yaitu ASEAN Carnival. Menurut penjelasannya, acara tersebut merupakan rangkaian kegiatan yang diselenggarakan secara kolaborasi dengan semua ormawa di ITS serta dukungan institut. "Seperti talkshow, tour de embassy, ASEAN student movement network dan ASEAN community project," ungkap mahasiswa yang kerap disapa Ami ini.

Sedangkan rencana ketiga adalah membuat agenda berbagi cerita rutin yang dihadiri oleh petinggi ITS dengan nama Ormawa Sharing Night (OSN). Forum komunikasi ilmiah berupa focus group discussion menjadi rencana keempat untuk membahas permasalahan yang ada di negara ini dengan berbagai disiplin ilmu.

Untuk rencana terakhir, Ami menambahkan, tim akan membuat grup di media sosial dengan tujuan membagi kegiatan kampus, program pertukaran dan diskusi tentang permasalahan isu global. Seperti halnya pembahasan perkembangan negara di ASEAN. "Rencananya akan diadakan rutin tiap tiga bulan sekali dan bersifat online," imbuhnya.

Rencana tersebut, ujar Ami, untuk mengintensifkan publikasi langsung ke Ormawa. Menurut ceritanya, hal ini agar Ormawa di ITS lebih mengetahui program internasionalisasi yang ada. Selain sebagai pendekatan, atmosfer internasionalisasi ITS bisa lebih tersampaikan kepada mahasiswa di lingkup Jurusan.

Meski belum dipastikan tanggal pelaksanaan kelima rencana, Ami menerangkan akan melakukan pembahasan intensif dengan tim magang ormawa. Ia berharap, kolaborasi ormawa dan IO semakin masif dan progresif dalam mendukung internasionalisasi ITS. "Nantinya, tidak hanya kolaborasi antar universitas tapi antar mahasiswa bisa terjalin," tandas mahasiswa angkatan 2012 ini. (van/akh)