ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
30 Oktober 2015, 21:10

Urban Farming Bantu ITS Lebih Mandiri

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Urban Farming (UF) merupakan praktik budidaya, pemrosesan, dan disribusi bahan pangan di wilayah kota. Pertanian urban juga bisa melibatkan peternakan, budidaya perairan, wanatani, dan hortikultura. Dalam arti luas, pertanian urban mendeskripsikan seluruh sistem produksi pangan yang terjadi di perkotaan.

Penanggung jawab UF ITS Dr Eng Ir Ahmad Rusdiansyah MEng menilai potensi UF di Surabaya sangat besar, utamanya di ITS. Menurut pria yang akrab disapa Dodi ini, banyak lahan tidur di ITS yang masih belum diolah sehingga pihaknya pun mendirikan UF. 

Dalam pelaksanaannya, tak jarang ada yang mempertanyakan sebab pendirian UF di ITS lantaran gelar kampus teknik yang dimilikinya. Namun pertanyaan tersebut yang akhirnya mendorongnya untuk membuktikan kepada masyarakat luas bahwa UF bisa menghasilkan banyak keuntungan. "Kalau kita mengelola dengan teknik yang bagus, pertanian kita jauh lebih baik dari Korea, Jepang, dan Taiwan," tegas Dodi.

Selain itu Kepala Badan Koordinasi, Pengendalian dan Komunikasi Program ini mengatakan UF ITS juga bertujuan untuk membentuk kesadaran masyarakat bahwa pertanian penting. Baginya, Indonesia seharusnya tidak perlu mengimpor. "Jika setiap rumah punya sayur atau bahan makanan, kemudian saling barter atau menjual, saya yakin hal tersebut akan memperkuat perekonomian Indonesia," ungkapnya mantap.
Menurut ceritanya, UF ITS hanya menggunakan lahan sebesar 300 meter persegi saat awal berdiri. Kini, UF ITS telah memiliki delapan green house yang baru dibangun dengan luas 100 meter persegi. Tanaman yang dihasilkan adalah sayur dan buah seperti tomat, lombok, kangkung, terong, bayam, dan lain sebagainya
Dosen Jurusan Teknik Industri ini menambahkan, saat ini UF ITS mampu memproduksi 80 pak sayur yang berlabel SayOr ITS. Produk ini selanjutnya dijual ke warga ITS dan lingkungan sekitarnya. "Keuntungan yang dihasilkan akan digunakan untuk biaya karyawan, pupuk, air, dan lain sebagainya," terangnya kepada ITS Online.
Tak hanya soal kualitas, harga yang ditawarkan pun lebih murah dibandingkan dengan harga yang dijual di pasaran. "Kami juga tidak menggunakan bahan kimia sama sekali. Jika dibandingkan dengan sayur berbahan kimia, harga kita memang lebih mahal, tapi lebih sehat," tukasnya.
Dodi berharap UF ITS bisa digunakan sebagai bahan riset, pusat wirausaha, dan tempat belajar yang baik. Baginya, jika semua lahan tidur di ITS dimanfaatkan, hal tersebut tidak hanya menghasilkan uang tetapi juga sebagai sumber pendapatan ITS sebagai PTN BH. "Kami ingin UF menjadi program yang berkelanjutan, bahkan untuk program kerja rektor selanjutnya," pungkasnya. (oti/pus)

Berita Terkait