Pagi itu ITS nampak lebih biru dibandingkan biasanya. Pasalnya, Gerakan Beralmamater yang diusung oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ITS guna memperingati datangnya Hari Sumpah Pemuda disambut ramai oleh mahasiswa ITS. Meskipun terlihat sederhana dan hanya berlangsung selama satu hari, kegiatan ini merupakan implementasi langsung dari harapan pemuda-pemuda terdahulu saat melaksanakan Kongres Sumpah Pemuda 87 tahun silam.

M. Zaki Hauna, Sekretaris Jendral BEM ITS menjelaskan, kegiatan ini telah direncanakan sejak rapat kerja organisasi mahasiswa (Ormawa) di awal kepengurusan. Tujuannya sederhana, yakni ingin membudayakan Ormawa di ITS untuk mau menanggalkan atribut pribadi organisasi mereka dan melebur menjadi satu dengan almamater. Sebab menurut Zaki, momen Sumpah Pemuda dirasa pas untuk mengembalikan rasa integralistik mahasiswa ITS yang memang sedari awal sudah ditanamkan.

"Almamater adalah simbol kampus, sayang sekali jika hanya digunakan pada saat upacara saja," ujar Zaki, sapaan akrabnya. Tak hanya itu, lanjut Zaki, kegiatan beralmamater ini bukanlah kali pertamanya diadakan di ITS. Dua tahun lalu kegiatan serupa juga pernah dilaksanakan. "Bedanya, kegiatan dua tahun lalu tidak berjalan optimal sehingga perlu banyak evaluasi. Oleh karena itu kami mengangkatnya lagi dengan menambahkan improvisasi di sana sini," terang mahasiswa Jurusan Teknik Material dan Metalurgi ini.

Kegiatan yang bersifat sukarela ini rupanya mendapatkan banyak perhatian dari mahasiswa, terbukti dengan tingginya antusiasme mereka untuk memakai almamater. Bahkan, mereka tak segan berfoto bersama untuk menghidupkan euforia hingga mau membuat sebuah pohon dengan kertas berisi harapan mahasiswa yang menggantung di setiap sisinya. ”Semoga dengan kegiatan kecil ini mampu membuat kita mengingat kembali akan semangat juang pemuda terdahulu. Dan yang tak kalah penting adalah menerapkan nilai-nilai juang yang terkandung di dalamnya,” tutupnya.(n2/ao)