Sebagai salah satu jalan demi mewujudkan Riset University, Institut Teknologi Sepuluh Nopember tak henti-henti mendorong dosen maupun mahasiswanya untuk melakukan berbagai penelitian serta menghasilkan paper yang kemudian pantas diangkat menjadi jurnal ilmiah. Pelaksanaan seminar internasional ini juga suatu bentuk usaha agar paper-paper yang telah ada dapat dipublikasikan menjadi jurnal. "Prosesnya begitu rumit, apalagi untuk Teknik Sipil, terwujudnya seminar ini sungguh suatu pencapaian", ucap syukur Dr Eng Januarti Jaya Ekaputri, direktur Korigi.
Dalam wawancara yang dilakukan, Yani-begitu sapaan Januarti, menjelaskan dengan gamblang mengenai tema seminar yang tahun depan akan dilaksanakan di Penang, Malaysia tersebut, yakni geopolimer. Geopolimer adalah material ramah lingkungan yang bisa dikembangkan sebagai alternatif pengganti beton semen di masa mendatang. Geopolimer yang membutuhkan bahan-bahan yang mengandung silikon dan alumunium ini dapat mengurangi ketergantungan akan kapur, sehingga pengembangannya terutama di bidang industri dapat ikut andil dalam pelestarian lingkungan. Bagaimana tidak, material pembuangan hasil industri dapat digunakan sebagai bahan pembuatan geopolimer, seperti abu terbang hasil pembakaran batu bara atau disebut fly ash bahkan lumpur lapindo. "Jadi, geopolimer dapat memanfaatkan limbah industri yang notabene membahayakan sekaligus ikut mengurangi karbondioksida yang dilepaskan ke udara saat pembuatan semen", tambah Yani yang juga seorang dosen di jurusan Teknik Sipil ITS. Selain itu, dengan dimanfaatkannya lumpur lapindo menjadi suatu bahan industri yang berguna, Yani juga berharap agar masyarakat sekitar dapat lebih optimis dalam menjalankan kehidupan yang sempat terganggu.
Namun dibalik hal-hal tersebut, Yani mengungkapkan masih ada kendala maupun kelemahan dalam pengembangan geopolimer. Salah satunya adalah bahan pereaktif geopolimer yang relatif mahal. Meski begitu, wanita yang memegang empat hak paten ini sudah melakukan uji coba dan menemukan solusi terkait kendala tersebut, sehingga diharapkan ke depannya para pelaku industri mau mengembangkan geopolimer untuk menggantikan beton semen.
Ada beberapa harapan yang disampaikan ibu berkacamata ini terkait seminar yang dijadwalkan berlangsung tiga hari tersebut maupun mengenai pengembangan geopolimer sendiri. Ia menuturkan bahwa seperti Malaysia yang sudah bekerja sama dengan pihak industri dalam pengembangan produksi beton geopolimer, ia juga berkeinginan agar industri-industri di Indonesia juga mau melaksanakan hal serupa sehingga bahan limbah industri yang ada benar-benar termanfaaatkan.(n20)
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,
Surabaya, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memperkuat perannya dalam mendorong pendidikan berkelanjutan melalui audiensi bersama Dinas
Kampus ITS, ITS News — Apresiasi mahasiswa yang aktif berorganisasi, Lembaga Pengelola Dana Abadi (LPDA) Institut Teknologi Sepuluh
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) secara resmi