Empat catatan evalausi tersebut disampaikan secara langsung di depan Gedung Grahadi Surabaya oleh ratusan mahasiswa. Dengan menggandeng beberapa perguruan tinggi lain yang tergabung dalam aliasi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI), aksi turun jalan tersebut dilakukan sebagai bentuk pengawalan terhadap kinerja pemerintah saat ini.
Empat catatan tersebut diantaranya mengenai permasalahan kebakaran hutan, dan perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM). Sedangkan dua lainnya adalah tabilitas ekonomi hingga penguasaaan aset bangsa.
Menurut Nur M Ridho Fuadi, Koordinator aksi dari ITS, empat tuntutan tersebut merupakan masalah utama yang tengah melanda bangsa ini. Sehingga hal merupakan Pekerjaan Rumah (PR) pemerintah yang harus segera diselesaikan. ”Sebab jika tidak, permasalahan tersebut dapat menjadi bumerang bagi Indonesia,” ungkap Ridho.
Dalam aspek penguasaan aset bangsa misalnya. Mereka (mahasiswa,red) menuntut agar pemerintah dapat segera mengambil alih Blok Mahakam dan Freeport. Hal itu dikarena sudah hapir 50 tahun Blok Mahakam di kelola oleh pihak asing melalui kerjasama yang telah dibuat dengan pemerintah. Sehingga Ridho menilai bahwa lagi-lagi negeri ini hanyalah menjadi tuan yang menyaksikan kekayaannya dirampas tanpa untung.
”Negeri ini bukan milik asing. Sudah saatnya pemerintah mempercayakan pengelolahan Sumber Daya Alam (SDA) khususnya Minyak dan Gas (migas) kepada anak bangsa,” tandasnya.
Lain hal dalam kasus pelanggaran HAM yang menimpa petani di Lumajang. Dalam hal ini, mereka menuntut agar pemerintah lebih tegas dalam menegakkan prinsip keamanan dan keadilan untuk rakyat kecil. ”Bukan saatnya pemerintah mementingkan keuntungan pemilik modal,” akunya. Ridho juga menjelaskan bahwa seharusnya pemerintah melakukan regulasi yang tepat antara masyarakat dan pemilik modal agar kasus pelanggaran HAM tidak terjadi lagi.
Ketidaksatabilan ekonomi yang ditandai dengan melemahnya nilai tukar rupiah juga tak luput dari sorotan mereka. Selain itu, permasalahan kebakaran hutan ternyata menjadi tajuk utama yang dibawa mahasiswa dalam aksi ini. Mereka memaksa pemerintah untuk segera memadamkaan api yang masih berkobar di berbagai wilayah Indonesia. ”Sudah hampir tiga bulan lamanya mayarakat harus berjuang untuk bernapas,” jelasnya iba.
Teriakan mahasiswa yang penuh semangat di pelataran Grahadi ini mengundang Gubernur Jawa Timur, Sukarwo untuk keluar dari kantornya. Tak pelak, rapat antara kedua belah pihak pun digelar untuk berdiskusi lebih dalam. Hasilnya, dengan bijak Sukarwo menyalurkan dana bantuan sebesar Rp 50 juta untuk disumbangkan kepada korban bencana asap. Keputusan Sukarwo ini seketika mengundang tepuk tangan dan decak kagum mahasiswa.
Diungkapkan Ridho, aksi pria yang akrab dipanggil Pakde Karwo ini merupakan bentuk dari kepedulian pemerintah Jawa Timur kepada korban yang saat ini tengah berjuang untuk bernapas dalam kondisi oksigen terbatas. ”Donasi oksigen ini untuk meningkatkan awareness masyarakat,” ungkapnya menirukan ucapan Pakde Karwo saat itu. Ia menambahkan, dana yang terkumpul dalam aksi ini akan disalurkan secara langsung kepada lembaga-lembaga credible dalam masalah bencana alam ini.
Aksi Lanjutan
Saat ditemui oleh ITS Online, Ridho mengungkapkan aksi yang digelar ini merupakan aksi awal yang dilakukan oleh aliansi BEM SI. Akan ada aksi lanjutan yang diadakan di Tugu Proklamasi Jakarta pada 28 Oktober mendatang. Ia juga menegaskan aksi puncak ini akan dikemas dalam bentuk sidang rakyat untuk mengevaluasi kinerja Joko Widodo dan Jusuf Kala selama satu tahun memimpin Indonesia. Sebagai langkah awal menuju aksi puncak, Ridho mengungkapkan akan dilakukan konsolidasi dan eskalasi di setiap daerah.
Terakhir, ia mengajak seluruh mahasiswa ITS untuk ikut serta dalam aksi ini. ”Sudah saatnya, kita tampar rezim pemerintah sekarang agar mereka (pemerintah, red) meningkatkan kinerjanya untuk kesejahteraan rakyat,” jelasnya. Diakhir ia menghimbau kepada mahasiswa ITS, agar selalu melek dengan permasalahan bangsa dan turut serta memberikan sumbangsih ide untuk masalah yang terjadi. (shoao)
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Nganjuk, ITS News — Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil membangun dan mengimplementasikan Kumbung
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,