Dalam pemaparannya Dhany mengatakan bahwa memenangkan sebuah beasiswa sama halnya dengan memainkan sebuah permainan. Bahkan, imbuhnya, mendapatkan beasiswa tidak hanya memerlukan skill tetapi juga keberuntungan. "Perbanyaklah mendaftarkan diri pada program beasiswa tapi jangan mendaftar jika tidak berkualifikasi," tegasnya.
Selain itu, dosen Teknik Fisika ini juga menerangkan beberapa hal penting dalam berburu beasiswa. Salah satunya adalah mengenal sumber bantuan dana pendidikan. Beberapa bantuan beasiswa didapatkan dari pemerintah, kerjasama antar negara, perusahaan – perusahaan besar, bank, hingga sumber-sumber lainnya.
Sebagai seorang pembidik beasiswa, Danny menegaskan mahasiswa juga seharusnya memahami siklus beasiswa. "Biasanya program beasiswa ditawarkan sekali setahun di bulan yang sama, meski tanggalnya berbeda beda. Jika tidak, hanya berbeda beberapa bulan saja," terangnya. Selain itu, ia juga menekankan pada mahasiswa agar jeli pada jumlah dana yang ditawarkan dalam suatu program beasiswa. "Anda harus memahami apakah beasiswa tersebut full atau partial, serta kecukupan beasiswa tersebut untuk memenuhi kebutuhan Anda," ungkapnya.
Bagi Danny, untuk dapat bersaing dengan pendaftar lainnya seorang mahasiswa harus mampu menyatakan dirinya sebagai kandidat terbaik untuk beasiswa itu. Hal ini dapat ditunjukkan melalui Cover Letter, Curriculum Vitae (CV), Reference Letter, Short Essay, dan beberapa dokumen lainnya. "Tahap ini akan mengantarkan pendaftar pada sesi wawancara," tambahnya.
Pun demikian, untuk menarik perhatian reviewer, CV seorang applicant haruslah menarik perhatian. Konten yang dalam, skill dan kemampuan, serta pengalaman tak boleh luput dalam sebuah CV. Begitu juga dengan prestasi dan penghargaan yang tentunya semakin melengkapi keindahan kertas yang tak boleh lebih dari dua halaman itu. "Kejujuran dalam mengisi semua kriteria itu, tak boleh dilupakan," ujar dosen berkacamata itu.
Hal terpenting yang ia sampaikan malam itu adalah persiapan yang matang sebelum mengajukan sebuah dokumen aplikasi. Sebab menurut pandangannya, saat ini budaya kejar deadline masih menjamur di kalangan mahasiswa ITS. "Padahal untuk menghasilkan dokumen aplikasi yang baik, mahasiswa harus berulang kali me-review dokumen tersebut," pungkasnya. (ven/pus)
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,
Surabaya, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memperkuat perannya dalam mendorong pendidikan berkelanjutan melalui audiensi bersama Dinas
Kampus ITS, ITS News — Apresiasi mahasiswa yang aktif berorganisasi, Lembaga Pengelola Dana Abadi (LPDA) Institut Teknologi Sepuluh
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) secara resmi