ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
08 Oktober 2015, 10:10

Mahasiswa ITS Bentuk Agen Penakluk Api

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Inisiatif ini dikembangkan oleh lima orang mahasiswa Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) ITS. Mereka adalah Kusumaning Dyah Larasati, Abdiel Hardwino Dito, Gusti Aditiya Rahadian, Elok Wuri Safitri, dan Ika Anggraini.

FBI merupakan agen penakluk api sebagai bentuk partisipasi dalam mitigasi kawasan bersejarah, khususnya Kawasan Ampel. Kawasan Ampel merupakan daerah yang memiliki risiko tinggi kebakaran dikarenakan kepadatan penduduknya mencapai 0,12 jiwa/m2. "Selain itu, kawasan ini sangat penting untuk dijaga karena memiliki sejarah dan telah menjadi ikon wisata kota Surabaya," ujar Ika, mahasiswi PWK angkatan 2013 itu.

Dikatakan Ika, meski kawasan Ampel dilindungi oleh Peraturan Daerah Kota Surabaya No 12 tahun 2014, namun tak jarang kebakaran terjadi. "Selain karena masyarakat kurang teliti menghindari terjadinya kebakaran, mereka juga memiliki pemahaman terbatas untuk memadamkan si jago merah" terangnya. Hal inilah yang menggerakkan kelima mahasiswa ITS membangun komunitas FBI.

Menurutnya, anggota FBI yang mereka rekrut merupakan anggota masyarakat yang bermukim di sekitar Kawasan Ampel. Agen-agen penakluk api itu mereka rekrut dari penduduk RT dan RW serta ibu-ibu PKK. Setidaknya saat ini, mereka telah memiliki lebih dari 20 orang  agen FBI.

Kepada agen-agen baru itu, Ika dan teman temannya memberikan pelatihan edukasi mitigasi bencana. Pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat akan bencana kebakaran dan meningkatkan partisipasi masyarakat di kawasan Ampel untuk menghindari kebakaran.

Tak hanya itu, kelima mahasiswa tersebut juga melakukan serangkaian diskusi dan pemetaan titik-titik lokasi yang memiliki frekuensi kebakaran paling tinggi di kawasan Ampel. "Bahkan, kami turut melakukan simulasi pemadaman kebakaran dengan menggunakan karung," Jelas Ika.

Di samping itu, kelima mahasiswa ini juga turut melakukan kampanye penanggulangan bencana kebakaran. Kampanye itu mereka lakukan melalui tulisan-tulisan serta broadcast di beberapa radio di Surabaya. Bahkan, usaha ini turut disambut baik oleh Dr Amien Widodo, Kepala Pusat Studi Kebumian, Bencana dan  Perubahan Iklim ITS.

Berkat usaha dan kerja keras, kelima mahasiswa ini diundang mengikuti final Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-28 di Kendari. Meski demikian, Ika berharap masyarakat tidak meninggalkan komunitas FBI sehingga kawasan Ampel terhidar dari bencana kebakaran. (ven/mis)

Berita Terkait