ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
07 Oktober 2015, 01:10

Mengenal Sosok Tuan Rumah Pimnas 28

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Universitas Halu Oleo (UHO) pertama kali berdiri pada 1964 sebagai perguruan tinggi filial dari Universitas Hasanuddin Makassar. Selang 17 tahun, universitas yang berlokasi di Kendari ini secara resmi dinyatakan menjadi perguruan tinggi negeri ke-42 di Indonesia pada 1981. penetapan itu berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 1981 yang diwakili oleh Prof Dr Nugroho Notosusanto, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia kala itu.

Sejak diresmikan menjadi perguruan tinggi negeri, kampus UHO terbagi ke dalam lima lokasi berbeda. Kelima kampus tersebut terdiri dari Kampus Utama Anduonohu, yang biasa dikenal sebagai kampus Hijau Bumi  Tridharma. Selain itu terdapat juga Kampus Kemaraya, Kampus Wua Wua, Kampus Eks-SGO, serta kampus Moramo. Sedangkan lokasi Pimnas 28 sendiri dihelat di Kampus Utama Anduonohu.

Hingga saat ini, UHO telah memiliki 87 jurusan yang terbagi menjadi 16 fakultas. Keseluruhan jurusan tersebut meliputi program vokasi, sarjana, dan pascasarjana. Berlokasi tak jauh dari laut, UHO bertujuan menjadi kampus yang unggul dalam pengelolaan wilayah pesisir, kelautan, dan pedesaan. Hal ini tidak jauh berbeda dari ITS yang menjadi pusat keunggulan maritim.

Saat ini, UHO dipimpin oleh Prof Dr Ir H Usman Rianse, MS. Rektor yang telah memimpin sejak 2008 tersebut menyatakan ungkapan terimakasihnya atas kepercayaan Menristek Dikti memberikan kesempatan bagi UHO untuk menjadi tuan rumah. Kepercayaan tersebut menjadi kesempatan bagi UHO untuk memberikan kontribusi nyata. "Melalui kesempatan ini, kami dapat membantu menyukseskan pelaksanaan Pimnas," papar Usman.

Pun demikian, Usman mengakui bahwa dalam PIMNAS 28, UHO mengusung semangat dan menggelorakan nilai-nilai luhur karakter bangsa. Nilai-nilai tersebut terangkum dalam semboyan UHO BISA JAGAD KITA (Univeritas Halu Oleo Bersih Indah Sejuk dan Aman, Jujur Adil, Gotong royong, Adaptif Disiplin Kreatif Inovatif Toleran dan Amanah). "Dengan mengangkat nilai itu, kita dapat menguatkan kembali semangat persatuan dan kesatuan bangsa dalam menghadapi era persaingan bebas," pungkas Usman. (ven/mis)

Berita Terkait