Tekla Indonesia merupakan salah satu perusahaan software berlisensi yang cukup ternama di Indonesia. Software Tekla, begitu produknya disebut, banyak dimanfaatkan untuk membuat konstruksi bangunan secara cepat dan efisien. 

Kepala Jurusan Teknik Sipil, Budi Suswanto, ST MT PhD, menjelaskan, sebelumnya Tekla telah melakukan visitasi ke ITS pada 2013 lalu. Kunjungan tersebut dalam rangka memperkenalkan Tekla Structure Building Information Marketing (BIM) kepada FTSP. "Lalu ditindaklanjuti pada tahun ini dengan penandatanganan MoU. Sekaligus memberikan kuliah tamu mengenai BIM untuk produktivitas konstruksi masa depan," terang Budi kepada ITS Online.

Berkat kerjasama yang terjalin tersebut, ITS menerima hibah sebanyak 40 software lisensi gratis dari Tekla Indonesia. Adapun lisensi yang diberikan bertipe edukasi. "Selain itu, Tekla juga sudah memberikan pelatihan resmi kepada enam dosen Teknik Sipil pada Mei lalu, untuk menjadi trainer,"terangnya.

Budi menuturkan, keenam dosen tersebut nantinya akan mengadakan pelatihan kepada mahasiswa mengenai penggunaan software Tekla Structure. Rencananya, kata Budi, training tersebut akan diselenggarakan pada semester ini dengan jumlah 50 peserta. "Ke depan, pelatihan ini akan dilaksanakan selama dua kali dalam setahun, dengan jumlah peserta 100 orang," tuturnya.

Menurut dosen yang meraih gelar doktor dari National Taiwan University of Science and Technology (NTUST) Taiwan ini,  Teknik Sipil adalah jurusan yang paling diuntungkan dari hibah software tersebut. Hal ini lantaran software tersebut sangat dibutuhkan dalam perkuliahan di jurusan tertua di ITS itu. Sehingga dapat meningkatkan kualitas mahasiswanya.

Pakar struktur beton dan baja ini juga mengaku, pengenalan software dari Tekla telah dimasukkan dalam mata kuliah Manajemen Konstruksi. Hal ini menurut Budi, karena penggunaan software Tekla sangat dibutuhkan dalam perusahan-perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi atau pun bangunan. (ila/mis)