Tak hanya untuk mencari jajanan atau pernak-pernik yang dijajakan, ternyata banyak pengunjung yang sengaja datang untuk menikmati konser musik Jazz dari komunitas ITS Jazz. Saking banyaknya pengunjung, panitia sempat kewalahan menyediakan lahan parkir untuk para pengunjung. "Pengunjung PAMMITS kali ini bukan sekedar ramai, tapi overload," celetuk salah satu panitia.

Kombinasi pasar malam dan konser musik jazz gratis ternyata mampu menyulut  antusiasme masyarakat Surabaya. Hal ini terbukti dari banyaknya pengunjung dari luar ITS seperti mahasiswa Universitas Airlangga, Hang Tuah hingga masyarakat biasa yang meramaikan PAMMITS. Bahkan, stan yang disediakan panitia sudah ludes disewa sejak jauh-jauh hari.

Pun demikian, memang tiada yang menyangka PAMMITS kali ini akan mampu menyedot animo sedemikian rupa, apalagi setelah tersiar kabar bahwa PAMMITS keempat sebelumnya adalah gelaran yang terakhir. Namun, ternyata ITS Jazz memberikan daya tarik tersendiri. "Apalagi karena event ini bersamaan dengan ulang tahun komunitas ITS Jazz yang ketiga," ungkap Rizani Pradani, panitia Jazz Do It dari ITS Jazz.

Jajaran stan yang memenuhi PAMMITS pun kian beragam. Jika dulu PAMMITS didominasi stan makanan dan minuman, kali ini stan aksesoris dan tekstil mulai bertambah. Hal itu tentunya menjadi magnet untuk kaum hawa. "Apalagi harga barang disini banyak yang murah,” ungkap Anasthasya Lansy, mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hang Tuang.

Diakui, awalnya PAMMITS kali ini digelar sebagai wadah simulasi pelatihan Pelatihan Kewirausahaan Mahasiswa dari BEM ITS. Namun, karena ITS Jazz turut bergabung, jadilah PAMMITS ini pasar minggu paling meriah selama masa kepengurusan tahun ini. Meski begitu, panitia PAMMITS mengaku banyak hal yang harus diperbaiki, terutama menyoal area parkir. Membludaknya pengunjung PAMMITS merupakan hal yang tak disangka, sehingga di PAMMITS berikutnya, panitia berharap agar acara ini bisa lebih tertib. (gol/man)