Tepat pukul delapan malam, diskusi dibuka dengan lantunan bait-bait Sajak Kepada Bung Dadi karya Widji Thukul oleh Oxi Putra Merdeka. ”Kampung orang-orang kecil yang dibikin bingung oleh surat-surat izin dan kebijaksanaan, dibikin tunduk mengangguk bungkuk,” teriak Oxi pada salah satu bait. Usai membacakan sajak, ia memaparkan kronologi pembunuhan Salim dan kondisi penambangan liar yang menjadi masalah di Desa Selok Awar-Awar tersebut.
Diskusi mengalir dinamis diwarnai berbagai argumentasi para intelektual muda, salah satunya Pandu Heru Satrio. Mahasiswa Jurusan Teknik Perkapalan tersebut menilai bahwa mahasiswa harus jeli membaca momentum sebelum beraksi. Ia berharap agar mahasiswa tidak terjebak dengan kepentingan pihak tertentu yang memang menginginkan adanya aksi sebagai pengalihan isu.
Suara lain datang dari Pasca Hariyadi Winanda, Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin di akhir diskusi. ”Saya mempertanyakan empati teman-teman yang masih banyak ragu dan berargumen untuk melakukan aksi solidaritas bagi Salim. Salim jelas-jelas digergaji lehernya, disetrum, dan dikepruk dengan batu, alasan apa lagi yang kita perlukan untuk bergerak?” ujarnya menggebu.
Usai diskusi, Keluarga Mahasiswa (KM) ITS yang terwakili oleh berbagai organisasi mahasiswa pada malam itu memutuskan untuk berlanjut ke Pusat Kajian Strategis (Pukat). Pukat tersebut menghasilkan tiga tuntutan. Pertama, KM ITS menuntut penyidikan terhadap aktor intelektual pembunuhan dan penganiayaan terhadap Tosan dan Salim serta hukuman yang seadil-adilnya bagi aktor intelektual tersebut.
Selain itu di poin kedua, KM ITS menuntut penutupan segala bentuk penambangan pasir di Desa Selok Awar-Awar karena bersifat ilegal. Sedangkan terakhir, KM ITS menuntut aparat keamanan untuk memberikan perlindungan kepada seluruh aktivis yang memperjuangkan penutupan penambangan di desa itu.
Hasil dari diskusi tersebut, KM ITS berencana mengorganisasi aksi solidaritas yang akan digelar pada Jumat (2/10). ”Aksi tersebut merupakan aksi gabungan bersama dengan berbagai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan beberapa universitas. Kepastian waktu dan tempat akan dikonsolidasikan pada Kamis (1/10),” terang Oxi yang merupakan Direktorat Jenderal Kajian Strategis Kementerian Kebijakan Publik BEM ITS. (imb/mis)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung