Indah Purnamaningtyas, Koordinator Volunteer ITS IO menjelaskan tujuan utama dari MO tak lain untuk membuat ITS semakin dikenal di kancah Internasional. Caranya beragam, mulai dari menyelenggarakan acara-acara berbasis internasional ataupun aktif dalam kegiatan-kegiatan berskala dunia.
Dikatakannya, sejauh ini hanya ada beberapa jurusan yang telah menyelenggarakan event-event berkelas internasional. Karena itu, dengan jumlah yang masih sedikit tersebut dirasa kurang cukup membuat ITS diakui khalayak ramai. "Kami langsung mengirim delegasi untuk belajar langsung dari mahasiswa-mahasiswa luar negeri yang notabene sering mengadakan acara internasional," ujar Tyas. Menurutnya, pihaknya tak ingin menggurui peserta tentang bagaimana mengglobal ataupun membuat acara-acara berbasis internasional.
Lokasi MO itu sendiri berada di lima universitas besar Malaysia, yaitu University of Malaya (UM), University Technology of Malaya (UTM), University Technology Malaka Malaysia (UTMM), University of Kuala Lumpur (UKL), dan University Kebangsaan Malaysia (UKM). "Peserta akan berangkat bersama-sama dari bandara Juanda Surabaya menuju Kuala Lumpur pada Minggu (11/10). Sesampainya di Malaysia, 24 peserta akan dibagi menjadi lima kelompok untuk masing-masing menuju universitas yang telah ditentukan," ujar mahasiswi Jurusan Teknik Industri ITS ini.
Selama empat hari, lanjutnya, para peserta akan menginap di masing-masing asrama universitas tujuan dan akan membuat laporan perjalanan yang nantinya akan disatukan dan dibukukan untuk disosialisakan kepada mahasiswa maupun ormawa lainnya.
Diceritakannya, seleksi dari masing-masing peserta terjadi melalui tiga tahapan dimana diawali dengan seleksi administrasi. "Dari seleksi administrasi ini kami selaku panitia bisa mengetahui apakah calon peserta benar-benar tergabung dalam himpunan mahasiswa atau tidak," ujar mahasiswi angkatan 2013 ini. Masing-masing pendaftar, terangnya, diharuskan menulis surat pernyataan untuk terus ikut dan berkontribusi lebih dalam ormawa di periode selanjutnya.
Lebih lanjut, seleksi kedua adalah seleksi mengenai Analisa Kondisi Lingkungan (AKL) ormawa bersangkutan dimana masing-masing pendaftar yang telah lolos pada tahap administrasi diharuskan untuk melaporkan kondisi ormawa di jurusan masing-masing. "Sistemnya seperti asistensi kepada volunteer-volunteer di sini mengenai kondisi himpunan atau ormawa yang sedang diikuti," ujar Tyas.
Tahap terakhir yaitu workshop MO. Dalam pelaksanannya, pada tahapan ini mereka akan dijelaskan banyak hal yang berkaitan dengan dunia internasional. Seperti cara membuat event internasional, teknik melobi untuk mendapatkan sponsor hingga bagaimana mendapat beasiswa ke luar negeri.
Di akhir, ia juga berharap seluruh peserta dapat bermanfaat bagi masing-masing ormawanya sehingga dapat mempengaruhi organisasi di masa depan. "Terutama untuk berkontribusi lebih seperti yang tertulis dalam perjanjian sebelum berangkat ke Malaysia," tutupnya. (oti/man)
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,
Surabaya, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memperkuat perannya dalam mendorong pendidikan berkelanjutan melalui audiensi bersama Dinas
Kampus ITS, ITS News — Apresiasi mahasiswa yang aktif berorganisasi, Lembaga Pengelola Dana Abadi (LPDA) Institut Teknologi Sepuluh
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) secara resmi