ITS News

Kamis, 18 Desember 2025
27 September 2015, 23:09

E2-Bike, Charge Handphone Ramah Lingkungan

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

PKM dengan judul Generator Listrik Tenaga Rotasi Magnet Pada Electric Eco Bike Untuk Charge Handphone tersebut dilatarbelakangi kebutuhan energi listrik yang terus meningkat di Indonesia. "Utamanya dalam rumah tangga, konsumsi listrik terbesar adalah proses pengisian baterai handphone," terang Dennys.

Penjelasan Dennys, sang ketua tim tersebut bukan tanpa dasar yang kuat. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik RI tahun 2015 didapat data jumlah penggunaan handphone di Indonesia pada tahun 2014 mencapai 308,2 juta unit. Jumlah tersebut melebihi jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2014 sebesar 255,5 juta jiwa. Tentunya hal ini telah memberikan bukti yang cukup kuat jika dikonversikan dalam penggunaan daya listrik dalam charging handphone.

"Namun arus dan tegangan listrik yang dihasilkan oleh Pembangkit Litrik Tenaga Nuklir (PLTN) tak sesuai dengan kebutuhan handphone," jelas Dennys. Sehingga Dennys, I Made Agus Adi Wirawan, Ivan Taufik Akbar Pradhana, Naufal Nugrahandhita, dan Ni Putu Rika Puspita memutuskan untuk menginovasikan sebuah alat yang lebih sesuai dengan mobilitas masyarakat Indonesia yang tinggi.

Sebuah sepeda yang dapat menghasilkan energi listrik yang bernama Electric Eco Bike (E2-Bike) adalah jawaban dari permasalahan tersebut. E2-Bike bukan menggunakan sumber listrik dari PTLN, melainkan memanfaatkan Gaya Gerak Listrik (GGL) induksi magnet dan alternator sebagai pembangkit energi listrik. GGL induksi sendiri dihasilkan oleh magnet permanen Neodymium yang dipasang pada velg roda belakang sehingga menginduksi kumparan kawat yang dililitkan pada besi U.

Setelah mendapatkan energi listrik dari alternator dan GGL induktor maka energi listrik akan menuju ke sistem charging. "Sistem charging ini berfungsi sebagai penyeimbang dan penyumbang tegangan dan daya," tutur Dennys. Sistem ini, lanjutnya, akan mengirimkan sinyal kepada voltage sensor sebagai safety system ketika tegangan pada storage telah penuh.

Bukan dengan dynamo, menurutnya sepeda E2-Bike ini menggunakan motor Brushless Direct Current (BLDC). Selain karena dinamo dipandang terlalu berat, BLDC juga berfungsi untuk mempercepat putaran gear. Lebih hebatnya, BLDC juga dapat digunakan untuk menggerakkan sepeda tanpa perlu mengayuh.

"E2-Bike juga punya sistem monitoring pada super kapasitor untuk mengetahui dan mengontrol besar daya yang dikeluarkan untuk charging system," imbuh Dennys. Menurut mahasiswa Jurusan Teknik Fisika ITS tersebut, sistem monitoring juga memberikan informasi saat handphone telah terisi penuh. Selanjutnya juga controller yang akan menghentikan proses charging sehingga tegangan yang masuk ke storage system tidak berlebih.

Dikatakannya, sebelumnya memang telah ada gagasan serupa, namun, E2-Bike memiliki spesifikasi yang lebih baik dibanding sepeda berfungsi sama sebelumnya. E2-Bike hanya membutuhkan waktu 2,5 jam untuk melakukan proses charging. Ini lima jam lebih cepat jika dibandingkan alat dengan fungsi yang sama.

"Dari sisi kecepatan pun kami unggul sepuluh kilometer per jam lebih cepat dibanding alat yang sebelumnya sudah ada," ungkap Ketua Tim PKM yang akan melenggang ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) 28 mewakili ITS tersebut. Dengan E2-Bike diyakininya mampu mengurangi konsumsi listrik PLTN dan berbonus lestarinya lingkungan. (dza/man)

Berita Terkait