Seperti diketahui, APPChe 2015 adalah kompetensi bergengsi Chem-E-Car milik Australia dimana Spektronics sebagai salah satu perwakilan asal Indonesia mengirim dua tim dengan konsep mobil berbeda. Ada pun dua sub-kegiatan yang akan diikuti meliputi presentasi poster dan balapan mobil.
Ratri Puspita W, perwakilan tim Spektronics menjelaskan untuk sub-kegiatan presentasi poster, tim akan mempresentasikan performa mobilnya di hadapan para juri sebelum balapan dimulai. Sedangkan untuk perlombaan balapan, setiap mobil nantinya akan mendapat tantangan untuk menempuk jarak tertentu dengan membawa beban air yang telah ditentukan. "Selain itu, mobil diharuskan berhenti tepat di jarak yang telah ditentukan," ujarnya.
Dijelaskan Ratri, Spektronics 9 menggunakan baterai bertenaga aluminium dan udara yang mana di dalamnya reaksi antara aluminium dan oksigen akan menghasilkan listrik. ”Untuk Spektronics 10 sendiri adalah Chem-E-Car yang didorong oleh tenaga piston,” jelasnya. Mesin piston tersebut, lanjutnya, ditenagai oleh ekspansi gas sebagai hasil reaksi kimia antara Hidrogen Peroksida dan Besi III klorida yang menghasilkan Oksigen.
Menurut Ratri, sebelum perlombaan, tim telah melakukan percobaan jalan berulang kali untuk mengantisipasi kendala yang akan terjadi. Ia mengatakan kendala suhu menjadi hal utama karena mempengaruhi kecepatan reaksi dan adaptasi mobil terhadap lingkungan. Mengantisipasi hal tersebut, Ratri dan tim pun melakukan trial dan error berulang kali. Sehingga dari hasil tersebut tim menganalisis dan mendapatkan data grafik sebagai referensi saat di perlombaan. Ia pun optimis memenangkan perlombaan kali ini.
Menurutnya, setelah unggul dari negara Polandia dan Malaysia di ajang Indonesia Chem-E-Car Competition (IECC) April kemarin, ia lebih mematangkan persiapan bersama tim. ”Bedanya, kompetisi kali ini lebih diikuti oleh kelima negara berbeda dan lawan terberat adalah Malaysia namun tentu saja semua negara adalah lawan terberat," ujar perempuan berhijab tersebut.
Senada dengan Ratri, Prof Dr Ir Tri Widjaja MEng mengapresiasi inovasi yang terus dikembangkan oleh tim dari tahun ke tahun selama satu dekade. Ia memotivasi tim agar berjuang semaksimal mungkin. "Hasil serahkan kepada Tuhan, jika sudah maksimal tinggal berdoa," papar Ketua Jurusan Teknik Kimia ITS ini.
Mengenai bantuan selama di sana, Tri mengungkapkan para alumni yang mengenyam pendidikan di sana turut membantu menyediakan fasilitas tempat tinggal. Menurutnya, perlombaan kali ini adalah salah upaya internasionalisasi jurusannya. (van/man)
Nganjuk, ITS News — Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil membangun dan mengimplementasikan Kumbung
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,
Surabaya, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memperkuat perannya dalam mendorong pendidikan berkelanjutan melalui audiensi bersama Dinas
Kampus ITS, ITS News — Apresiasi mahasiswa yang aktif berorganisasi, Lembaga Pengelola Dana Abadi (LPDA) Institut Teknologi Sepuluh