Dalam pidatonya, Joni mengungkapkan bahwa poin penting dari kompetisi tersebut adalah mengalahkan diri sendiri. "Harus disiplin pada diri sendiri demi menjaga stamina menghadapi berbagai tantangan," ujarnya. Sebab, lokasi kompetisi di Australia berada di daerah tandus sehingga akan mudah dehidrasi. Selain itu, lintasan WSC 2015 dari Darwin, Northern Territory ke Adelaide, Australia Selatan berjarak 2998 km yang akan sangat menguras tenaga.
Tantangan lain dari WSC 2015 ialah batas waktu maksimal perjalanan. Peserta harus menyelesaikan perjalanan dalam waktu enam hari dengan time race sembilan jam per hari. Di samping itu, suhu Australia yang cukup ekstrem, tempat pemberhentian (pitstop) yang tidak menentu, serta keadaan jalanan yang penuh dengan roadtrain menjadi tantangan lainnya.
Mengenai persiapan, Joni menjelaskan bahwa mobil yang berkapasitan dua orang tersebut sudah cukup latihan selama sembilan bulan. "Beberapa waktu lalu, WW V telah melakukan percobaan dari Jakarta ke Denpasar. Dalam percobaan tersebut, segala kendala yang muncul telah diperbaiki sehingga WW V siap untuk mengikuti WSC 2015," ujar Joni.
Dr Ir Muhammad Nur Yuniarto, pembimbing ITS Solar Car Racing Team, menjelaskan berbagai kendala yang muncul dalam proses pembuatan maupun penyempurnaan WW V. "Ada proses pembelajaran dari mahasiswa saat membuat WW V ini. Mulai dari kesalahan perhitungan, desain, sampai kesalahan fabrikasi," ujar Nur.
Nur menambahkan, dua hari lalu WW V juga telah melakukan uji coba untuk yang ke sekian kalinya di jalan tol Juanda. Mobil surya ini mampu mencapai kecepatan maksimal 110 km/jam dari target 150 km/jam. Menurut Nur, gagalnya WW V mencapai target kecepatan maksimal pada uji coba tersebut karena kondisi jalan tol Juanda yang kurang mendukung.
Joni berharap, Berkaca dari kompetisi di Tokyo beberapa waktu yang lalu, ITS gagal mengikuti kompetisi hanya karena kesalahan kecil. Untuk itu, kali ini ITS Solar Car Racing Team tak boleh mengulang kesalahan yang sama. "Waktu di Tokyo, kita didiskualifikasi hanya karena satu tetes oli saja. Hal itu mengajarkan kita untuk siap dalam segala kondisi yang tidak terduga," ujar Joni. Ia menambahkan, menang merupakan bonus, namun menjadi lebih baik itu harus. (oti/ali)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung