ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
05 September 2015, 09:09

Bernostalgia, Alumni Arsitektur Gowes Keliling Surabaya

Oleh : Dadang ITS | | Source : -
Sekitar pukul 06.00 pagi, sejumlah sepeda terparkir rapi di jurusan yang sedang merayakan dies natalis ke-50 nya itu. Rupanya sepeda itu akan digunakan tuannya untuk gowes keliling Kota Surabaya. Gowes sepeda sejauh 30 km kali ini diikuti para alumni Arsitektur dari berbagai angkatan. Meski demikian, tampak pula mahasiswa internasional yang diundang.
Fafan Tri Afandy, panitia acara mengatakan, kegiatan gowes dengan rute mengunjungi tempat bersejarah di Kota Surabaya ini sengaja dihadirkan selain agar interaksi antar alumni lebih menyenangkan, juga mengusung konsep nostalgia. Hal ini karena para alumni dari A-1, sebutan untuk mahasiswa Arsitektur angkatan pertama, hingga A-45, merasakan berkuliah di lokasi kampus yang berbeda. ”Dulu kan kendaraannya pakai sepeda ya, dan kampusnya tersebar di berbagai titik. Ini harapannya akan memunculkan kenangan khusus saat mereka kuliah dulu,” ujar pria berumur 36 tahun ini.
Garis start dimulai dari Jurusan Arsitektur menuju Kampus ITS Cokroaminoto yang terletak di Jalan HOS Cokroaminoto. Kampus ini tentu memiliki sejarah yang kuat bagi para alumni Arsitektur. Pasalnya, sejak jurusan ini pertama kali berdiri pada 1975, kegiatan belajar mengajar diselenggarakan di kampus tersebut. Sebelum akhirnya berpindah ke kampus baru yang terletak di Sukolilo hingga sekarang.
Seusai mengabadikan momen dengan berfoto bersama, para biker bertolak menuju pos berikutnya yang menjadi ikon Kota Surabaya, Tugu Pahlawan dan Jembatan Merah di Surabaya Utara. Kedua tempat ini juga menjadi lokasi yang memiliki kenangan bagi alumni Arsitektur dan ITS pada umumnya.
Dijamu Walikota
Pos terakhir berada di Balai Kota Surabaya. Di sini, para biker disambut oleh Walikota Surabaya, Dr (HC) Ir Tri Rismaharini, MT. Para peserta pun menikmati jamuan makan pagi di Balai Kota. Bahkan, para peserta berkesempatan untuk beraudiensi dengan orang nomor satu di Surabaya itu serta mengamati ruang kerja dan bagaimana Risma bekerja setiap harinya.
Sebagai seorang alumnus Arsitektur, Risma tentu menaruh harapan besar bagi jurusan ini untuk terus maju dan senantiasa memberi manfaat bagi tanah air. Menurutnya, tak perlu mendatangkan tenaga ahli asing jika pakar-pakar ITS sendiri mampu melakukannya. ”Saya berharap kita bisa mewarnai di Indonesia, karena sebetulnya kita bisa melakukannya sendiri,” harapnya.
Joko, salah seorang peserta mengaku, meskipun terasa lelah secara fisik namun ia merasa senang karena bisa bertemu dan bersosialisasi dengan alumni dari berbagai angkatan yang bahkan belum pernah ia kenal sebelumnya. Pensiunan Pemerintah Daerah Trenggalek ini juga berharap agar di lima dekadenya, Jurusan Arsitektur terus menghasilkan SDM yang unggul dan berguna bagi Indonesia. (mis/ady)

Berita Terkait