ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
03 September 2015, 07:09

Pererat Kerjasama, Rektor Indonesia Timur Jalani FGD

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

FGD ini dihadiri lebih dari 25 rektor, wakil rektor, dan Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) di wilayah Indonesia timur yang tergabung dalam Eastern Part of Indonesia University Network (EPI-Unet). Acara yang menjadi bagian dari rangkaian Dies Natalis ITS ke 55 ini dibuka langsung oleh Rektor ITS, Prof Ir Joni Hermana, MScEs PhD.

Dalam sambutannya, Joni mengungkapkan pentingnya meningkatkan kualitas dan daya saing perguruan tinggi di Indonesia timur dari berbagai sektor. Mulai dari kualitas sumber daya manusia, manajemen organisasi, kualitas institusi, hingga peningkatan riset dan publikasi ilmiah.

Sebagai contoh, ITS terus berkomitmen dalam meningkatkan kualitas institusi dengan mengupayakan agar semua jurusan di ITS terakreditasi oleh ASEAN University Network Quality Assesment (AUN-QA). Bahkan ITS juga berupaya meningkatkan kualitas lulusan agar memiliki sertifikasi profesi. ”Ini agar lulusan kita laku dan tidak menjadi tamu di negaranya sendiri,” ujarnya.

Selain itu, tugas utama sebagai perguruan tinggi adalah menghasilkan intellectual output. Oleh karena itu menurut Joni, minimal perguruan tinggi harus gencar melakukan penelitian dan publikasi ilmiah. Tak hanya itu, guru besar Jurusan Teknik Lingkungan ini juga menekankan pentingnya hilirisasi hasil penelitian. ”Sehingga hasil penelitian harusnya tidak berhenti di publikasi, melainkan bisa memberi manfaat bagi masyarakat,” tegasnya.

Untuk mendukung hilirisasi hasil penelitian dan meningkatkan daya saing institusi, pria yang meraih gelar doktor dari University of New Castle, Inggris, ini mengajak perguruan tinggi di Indonesia timur untuk saling bekerjasama. ”Saat ini penelitian bersama dari EPI-Unet ada sekitar 10 judul, tahun depan kita harus target minimal 50 judul,” harap Joni bersemangat.

Forum yang akan berlangsung hingga Kamis (3/9) ini juga dihadiri oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Kelembagaan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti), Dr Ir Agus Indarjo, MPhill. Agus memaparkan tujuan akhir dari peningkatan daya saing institusi dan hilirisasi hasil penelitian tidak lain adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Menurut Agus, saat ini perguruan tinggi di Indonesia berada dalam middle income trap. ”Secara umum kita berada dalam kelompok ekonomi menengah. Entah ini menjadi peluang atau ancaman, itu tergantung kita,” jelasnya. Ia berharap melalui forum ini, perguruan tinggi di wilayah Indonesia timur semakin maju dan bangkit. Salah satu parameternya adalah bisa menembus peringkat 500 universitas terbaik dunia. (mis/fin)

Berita Terkait