ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
28 Agustus 2015, 07:08

Green IT, Rahasia JTS Juara Eco Campus

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Dikatakan Ketua JTS ITS, Budi Budi Suswanto ST MT PhD, konsep Green IT yang diusung memiliki perbedaan mendasar dari sekedar konsep hijau semata. Jika berbicara tentang green, tambahnya, terdapat beberapa level tentang bagaimana mengatur taman, sampah, ataupun penghematan air. "Namun, yang dimiliki JTS lebih dari itu, kami berbeda karena telah mengimplementasikan konsep Green IT itu sendiri di setiap aktivitas elemen JTS," terangnya kepada ITS Online, Kamis (27/8).

Adapun tujuan dari konsep ini yakni untuk menghemat energi, khususnya upaya penghematan energi listrik dari lampu dan komputer. Teknologi yang digunakan berupa N-Computing, sebuah alat yang bisa mereduksi penggunaan energi lisrik pada komputer.

Dijelaskan Budi, semisal satu buah Personal Computer (PC) secara umum membutuhkan 250 watt untuk bisa hidup, maka dengan menggunakan teknologi tersebut jumlah yang dibutuhkan hanya 5 watt saja. Tidak hanya itu, bahkan untuk keperluan maintaining dan upgrading pun menjadi lebih mudah. Pasalnya, pengguna hanya butuh meng-upgrade atau merawat PC server-nya saja. "Tidak satu per satu lagi, selain hemat energi karena waktu yang dibutuhkan sedikit, juga hemat biaya," ujarnya.

Konsep lain yang diusung adalah gerakan paperless. Dimana, di JTS, penggunakan surat elektronik lebih familiar ketimbang jenis surat konvensional. Dikatakan Sekretaris JTS ITS, Dr Pujo Aji ST MT, pihaknya telah berupaya mereduksi penggunaan kertas. Sebab, selain tidak ramah lingkungan, kertas juga penyumbang limbah terbanyak. Untuk keperluan pengumuman perihal akademik misalnya, tambah Pujo, media sosial Twitter dimanfaatkan untuk menjadi media alternatif. "Sangat efektif, Twitter tersebut kami sendiri yang mengelola dengan followers yang sudah mencapai ribuan," ungkapnya.

Dikarenakan konsep paperless tadi, lanjutnya, sehingga hampir semua dokumen pun berupa salinan digital. Diakui Pujo, terdapat sedikit hambatan mengenai teknik validasi tanda tangan di dokumen digital. Bagi orang yang ahli atau menggunakan teknologi canggih, pasti tahu kalau semisal tanda tangan ini valid atau tidak. "Nah, kami sudah menemukan pula caranya, yakni dengan teknologi digital signature. Validasinya jauh lebih teruji dibanding tanda tangan manual lalu di-scan," jelasnya.

Green Construction

Sebagai bagian dari proses aplikasi disiplin ilmu teknik sipil sendiri, dikatakan Pujo, akan diterapkan pula konsep green construction. Konsep dimana bangunan tidak hanya ramah terhadap lingkungan, tetapi juga dapat berkontribusi, semisal menghasilkan energi. "Nanti akan digodok, sebab dari kami sendiri sudah pernah beberapa kali ikut serta di workshop serupa. Hanya saja perlu dikembangkan lebih lanjut," pungkasnya. (owi/man)

Berita Terkait