Setelah sempat vakum, beasiswa ini kembali hadir dan menyediakan 20 kuota untuk mahasiswa ITS dan PPNS. Selasa (1/9) mendatang, pendaftaran beasiswa ini akan terbuka hingga Minggu (13/9). ”Targetnya adalah mahasiswa laki-laki 2014-2015 yang memiliki kesulitan dalam ekonomi namun memiliki prestasi yang unggul di bidang akademik,” papar Agus Purnomo.

Untuk itulah, lanjutnya, fasilitas pertama yang didapat adalah uang saku sebesar Rp 300 ribu per bulan sebagai tunjangan pendidikan. Selain itu, beasiswa ini juga menyediakan berbagai pembinaan.Pembinaan itu adalah pembinaan tafsir Al-Qur’an, dzikir pagi dan tausiah bergilir, kajian Dhuhur, serta ITS Mengaji.  "Dan yang paling baru adalah gerakan Sholat Shubuh Berjamaah," ungkap Bendahara Umum JMMI ini.

Menurutnya, beasiswa ini diberikan demi membentuk karakter mahasiswa islami yang berorientasi kepada keilmuan masing-masing. Selain itu, pembinaan di masjid bertujuan untuk mengembalikan fungsi masjid sebagai sarana pembinaan. Ia mengatakan selama ini sebagian besar mahasiswa hanya memandang masjid sebagai tempat untuk beribadah saja. "Padahal, masjid juga merupakan tempat untuk bertukar pikiran dan pembinaan," jelas mahasiswa yang akrab disapa Agus ini.

Untuk itulah, dengan diberikanya beasiswa ini diharapkan para penerima bisa menjadi pelopor mahasiswa lain untuk lebih sering datang ke Masjid. Tak berhenti sampai disitu, penerima beasiswa juga diharapkan bisa menjadi penggerak utama Gerakan Cinta Sholat Shubuh yang dirintis oleh Rektor ITS, Prof Ir Joni Hermana MScEs PhD.

Mahasiswa Jurusan Teknik Material dan Metalurgi ini juga menjelaskan awalnya penerima beasiswa ini juga akan mendapat fasilitas berupa hunian. Namun, ternyata rencana tersebut belum bisa terlaksana di periode ini. Sebagai gantinya, JMMI Foundation juga akan mengusahakan agar para penerima beasiswa bisa mendapat asrama mahasiswa ITS secara gratis. "Supaya penerima beasiswa juga bisa menjadi pelopor gerakan cinta Sholat Shubuh di asrama ITS," jelasnya. (gol/man)