ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
05 Agustus 2015, 00:08

Targetkan Naik Ranking, ITS Gelar Seminar

Oleh : Dadang ITS | | Source : -
Program Pasca Sarjana ITS menunjuk Jurusan Teknik Fisika sebagai pelaksana ISST 2015. Sebelumnya, ini adalah seminar nasional tahunan yang mulai tahun ini diselenggarakan tingkat internasional," jelas Dr Aulia Siti Aisjah, Ketua Pelaksana acara yang digelar di Gedung Pasca Sarjana ITS. 
Mengangkat tema Contributing Science and Technology for Enhancement of Nation’s Productivity and Competitiveness, seminar ini ditujukan sebagai tempat untuk berkontribusi positif dalam sumber daya manusia dan pengalamannya, diseminasi penelitian dan ide-ide dari pihak industri, bisnis, akademisi, pembuat kebijakan dan pengambil keputusan di ranah pemerintahan.
Selain itu, sebagai rumusan program magister, seminar ini juga sebagai publikasi pada dunia sehingga menjadi PTN rujukan internasional. Peserta ISST sebelumnya telah mengumpulkan karya ilmiah berupa paper abstrak dua halaman berbahasa Inggris. Kemudian paper itu akan dinilai oleh tim juri. "Karya terpilih akan diminta untuk melengkapi karyanya dan dipublikasikan di jurnal ilmiah internasional," jelas Aulia. 
Lalu, dalam seminar tersebut diundang pula dua pembicara utama dari universitas kenamaan dunia. Adalah Prof Azzedine Boudrioua dari Universite Paris 13 dan Prof Tsuyoshi Usagawa dari Kumamoto Unversity. Kedua pembicara itu menyampaikan materi utamanya secara penuh dalam Bahasa Inggris. 
Prof Azzedine Boudrioua sebagai pencetus teori 2015 adalah tahun cahaya, menguraikan tentang penelitiannya yang bertajuk nanofotonik. Dalam uraiannya dijelaskan mengenai pengaplikasian cahaya dalam berbagai bidang keilmuan. 
Lain halnya dengan Prof Tsuyoshi yang membawakan materi mengenai e-learning. Menurutnya sudah waktunya Indonesia berbagi ilmu dan pengalamannya pada dunia melalui e-learning tersebut. Jika selama ini Indonesia hanya melakukan program itu secara lokal, Prof Tsuyoshi mengajak untuk berbagi juga pada negara luar utamanya Asean. 
ITS dan Kumamoto University sebelumnya memang telah menjalin kerjasama baik dalam bidang riset maupun pendidikan. Berbeda dengan Universite Paris 13 yang dalam hal ini ITS baru menjalin kerjasama atas terselenggaranya ISST 2015 ini. "Bisa dibilang sedang berprogress," tutur Aulia lagi. 
Dalam seminar tersebut, diundang pula para pembicara ahli ITS yang dalam bidangnya. Para pembicara tersebut yakni Dr Siti Machmudah dari Teknik Kimia, Sri Fahmawati PhD dari Jurusan Kimia, Dr Ridho Bayu Aji dari Teknik Sipil, dan Totok Ruki Biyanto PhD dari Jurusan Teknik Fisika. 
Dr Siti Macmudah dipilih berdasar H-index nya yang menduduki peringkat tertinggi di ITS. H-index adalah nilai kemampuan menulis karya ilmiah yang diakui dunia. Dalam materinya ia mengemukakan tentang rekomendasi riset di perguruan tinggi Jepang. Menurutnya Jepang memiliki iklim riset yang mendukung. "Disana juga memiliki kualitas hidup yang tinggi," ungkapnya. 
Sri Fatmawati PhD adalah salah satu dosen ITS yang menyandang penghargaan UNESCO atas risetnya serta Kartini Awards di tahun ini. Dalam materinya dipaparkan mengenai riset yang telah ia lakukan. Tak berbeda dengan dua pembicara sebelumnya Dr Ridho Bayu Aji dan Totok Ruki Biyanto PhD juga memaparkan risetnya yang tentunya telah diakui dunia. Dr Ridho Bayu Aji tentang materi geopolimer yang sangat berperan di bidang sipil dan Totok Ruki Biyanto PhD mengenai keselamatan kerja dalam riset. 
Pada ITS Online, Dr Aulia Siti Aisjah menyampaikan harapan tentang seminar ini. "Semoga setelah ini, lulusan ITS terutama program magister bisa diterima di kancah internasional," jelas Kepala Prodi S2 Teknik Fisika tersebut. Diakuinya kualitas lulusan ITS bisa menyandingi bahkan melebihi universitas lain di dunia. Tentunya paper yang akan dipublikasikan secara internasional melalui ISST ini turut menaikkan nilai peringkat ITS di dunia. (dza/akh).

Berita Terkait