ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
31 Juli 2015, 02:07

Standarisasi Laboratorium dengan ISO 9001 dan RINA

Oleh : Dadang ITS | | Source : -
Tiga laboratorium inti ITS, yaitu laboratorium Energi, Laboratorium Lingkungan, dan Laboratorium Pengujian sejak awal 2014 silam telah dipersiapkan untuk mendapat serifikat bertaraf nasional maupun Internasional. Persiapan selama enam bulan membuahkan hasil dua laboratorium inti ITS yaitu Laboratorium Energi dan Lingkungan mendapat dua sertifikat sekaligus. Sedangkan Laboratorium Pengujian akan dilakukan penilaian dan mendapatkan serifikat yang sama pada Agustus 2015.
Dua sertifikat tersebut didapat atas bagusnya pengolahan prosedur dan tata cara pengoperasian laboratorium. "ISO 9001 merupakan sertifikat untuk mendapatkan quality management berdasarkan tahun 2008," ujar saut. Masa berlaku ISO 9001 dan RINA hanya tiga tahun saja, mulai 2015 hingga 2018. "Ada yang masa berlakunya empat tahun, ITS dapat yang tiga tahun saja," ujar Saut.
"Terdapat ratusan laboratorium di ITS yang memerlukan sertifikat, namun kalau semuanya diurus satu per satu, butuh puluhan tahun. Maka dari itu, kami memutuskan untuk memilih tiga laboratorium sebagai konsentrasi kami mendapatkan sertifikat itu," ujar Saut. Laboratorium Energi dan Lingkungan berlokasi di gedung LPPM, sedangkan Laboratorium Pengujian berada di Gedung Robotika lantai dua. "Belum diputuskan jenis laboratorium pengujian apa, mungkin pengujian otomotif," ujar Saut.
Sertifikat tersebut tak lain menjadi nilai tambah tersendiri bagi ITS agar mendapat kepercayaan lebih dari stakeholder. "Hampir 90 persen orang akan menuntut standartnya dengan sertifikat," ujar Saut. Tak hanya itu, tujuan lain dari perolehan sertifikat tersebut adalah supaya menghasilkan pendapatan lebih dan menjadi akses penambahan jasa atas pengakuan yang didapat dari stakeholder.
Sebenarnya, Saut bersama tim membidik sertifikat ISO 17025. Namun laboratorium di ITS masih belum siap untuk penilaian ISO 17025. Persiapan untuk mendapatkan ISO 17025 membutuhkan waktu tiga hingga tujuh bulan mengingat konsentrasi penilaian lebih kepada alat dan metodologinya.
Terdapat pelajaran tersendiri bagi Saut dan tim dalam mengolah laboratorium ke depannya. "Dengan adanya sertifikat ini, semua prosedur harus berdasarkan standarisasi. Sebelum ada ISO 9001 ini, kami (pengguna laboratorium, red) biasa mengerjakan dan mengoperasikan laboratorium dengan manual, namun sekarang sudah harus lebih tertata dengan standarisasi di sertifikat," ujar Saut. Begitu juga dengan dokumen-dokumen yang lebih tertata dan terdapat dokumentasi. "Pelan-pelan dan bertahap kami maju, yang penting jangan asal-asalan lagi," ujar Saut. (oti/fin)

Berita Terkait