Ditemui di sela aktivitas, Sabar SE MSi, Sekretaris Jurusan Despro ITS menerangkan perilah beberapa sistem baru yang berlaku pada UMDES tahun ini. "UMDES sebelumnya kami memiliki lima kategori ujian, yaitu Tes Kemampuan Verbal, Motorik, Musik, Kuantitatif, dan Kemampuan Gambar Suasana," jelas Sabar.
Namun, UMDES kali ini hanya dibagi menjadi dua jenis tes kemampuan, yaitu Tes Potensi Akademik (TPA) dan Gambar. Untuk kategori TPA sendiri meliputi Tes Kemampuan Verbal, Kuantitatif, dan Spasial. Sedangkan pada Tes Gambar meliputi Uji Gambar Bentuk dan Suasana. "Jadi, untuk kali ini, tes kemampuan motorik dan musik dihilangkan," ujar Sabar.
Menurutnya, penghapusan itu didasari atas adanya ketidakcocokan antara tes terkait dengan kebutuhan di perkuliahan. Di samping itu, ada pula beberapa hal yang sulit dihitung secara kuantitatif. Contohnya saja tes motorik yang tahun lalu diaplikasikan melalui Ujian Origami. Pihaknya mengaku mengalami kesulitan dalam menentukan nilai para peserta. ”Masa iya kalau salah sedikit langsung nol nilainya," tanyanya.
Selain itu, tes kemampuan musik juga dirasa kurang relevan dengan kuantitas perhitungan nilai. "Contohnya yaitu gambar bagus namun tidak sesuai dengan imajinasi atau sesuai dengan imajinasi namun gambar tidak bagus," terang Sabar.
Di akhir, Sabar meyakini diperlukan sistem penilaian kuantitatif dalam segala aspek tes, sehingga penghapusan kedua macam tes tersebut menjadi jalan tengahnya. "Seperti matematika, ada benar dan salahnya," pungkasnya. (oti/man)
Kampus ITS, ITS News — Isu aksesibilitas dan layanan disabilitas kini tengah telah menjadi perhatian serius di berbagai perguruan tinggi.
Kediri, ITS News — Startup StrokeGuard yang didirikan oleh mahasiswa Jurusan Inovasi Digital Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menjalin
Kampus ITS, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dengan bangga dapat berpartisipasi dalam ekspedisi ilmiah internasional “OceanX –
Bangkalan, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus berupaya untuk mendorong pengembangan dan kemandirian ekonomi pondok pesantren.