Sejak Program Studi (Prodi) Desain Interior resmi menjadi jurusan baru tahun 2013, baru kali ini Jurusan Despro ITS mengadakan seleksi selama tiga hari sejak Selasa (9/6). "Bertempat di Jurusan Despro ITS, pelaksanaan SBMPTN tersebut pun didasarkan atas keputusan panitia pusat SBMPTN," ujar Sabar, SE Msi, Sekretaris Jurusan Despro ITS.
Dalam SBMPTN tersebut Sabar menjelaskan terdapat tiga jenis tes yang harus diikuti oleh peserta SBMPTN Jurusan Despro ITS, yaitu ujian keterampilan bentuk, suasana, dan ujian Potensi Kreatifitas (TPK). "Soal untuk ujian keterampilan bentuk dan suasana berasal dari panitia pusat, sedangkan untuk TPK berasal dari panitia Jurusan Despro ITS," ujar Sabar.
Menurutnya, durasi yang disediakan untuk menyelesaikan soal adalah setengah jam. Sedangkan untuk ujian keterampilan bentuk dan suasana, masing-masing diberlakukan waktu selama 100 menit. Dirinya juga mengatakan kuota mahasiswa baru untuk jurusan ini pada setiap kategori seleksi pun berbeda-beda. Yakni 25 orang untuk SBMPTN, 68 orang untuk UMDES, dan 58 orang untuk program Jalur Undangan. Mengenai kuota untuk Prodi Produk dan DKV, Sabar menambahkan kuota akan dibagi sama besar.
Namun, Sabar meyakini jalur SBMPTN tersebut masih dirasa belum relevan dengan kebutuhan Jurusan Despro ITS yang mengharuskan mahasiswanya kreatif. "Kalau dalam SBMPTN, Jurusan Despro ITS masuk ke dalam jurusan berkategori Science and Technology, sehingga siswa IPS, bahasa, ataupun SMK tidak termasuk di dalamnya," ujar Sabar.
Hal tersebut tentunya menjadi masalah tersendiri bagi Jurusan Despro ITS dimana siswa kategori Science and Technology dikhawatirkan akan cenderung menggunakan otak kirinya dalam menjalani perkuliahan. "Mahasiswa Jurusan Despro ITS seharusnya menggunakan kedua bagian otaknya secara seimbang, jika tidak, bisa jadi anak tersebut sangat pintar tetapi belum tentu kreatif," terang Sabar.
Karena itu, Jurusan Despro ITS tetap menyelenggarakan UMDES sebagai jalan tengah dalam persoalan tersebut. "Siapa saja boleh ikut dalam UMDES," ujar Sabar. Pihaknya juga akan segera memberikan wacana kepada panitia pusat mengenai sistem SBMPTN untuk Jurusan Despro ITS. "Lebih baik SBMPTN untuk Jurusan Despro ITS dimasukkan ke dalam jurusan IPS, sehingga semua jurusan dapat mengikutinya," ujar Sabar.
Di akhir, ia berpendapat jika wacana tersebut terlaksana, maka UMDES tidak lagi perlu dilaksanakan. "Sebenarnya tujuan dari UMDES itu menyaring siswa-siswa yang tidak berasal dari Science and Technology, namun memiliki kemampuan desain," ujar Sabar. (oti/man)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Kampus ITS, ITS News — Guna meneguhkan komitmen sebagai World Class University (WCU), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyiapkan