Untuk pertama kalinya, IFI mengadakan agenda yang melibatkan warga sekitar tersebut. "Hal ini terkait tujuan awal kita dalam masa pendekatan pada warga," jelas Muhammad Ishar Direktur IECC. Selain itu, ia menjelaskan bahwa masalah utama dari desa Sumberejo adalah kesejahteraan, dengan demikian pelatihan UMKM ini sebagai penggerak untuk memberdayakan warga dalam meningkatkan pendapatan.
Acara ini dibuka oleh sambutan dari Ketua Pelaksana IFI Fadli Kurniawan, Carik desa Sumberejo Tarmin, dan Andjar Noermala SH MH sebagai Ketua Bidang Perindustrian Disperindag Kota Probolinggo yang secara langsung memberikan pelatihan pada ibu-ibu warga desa Sumberejo.
"Semoga dapat memaksimalkan potensi daerah sehingga keluarannya bisa meningkatkan pendapatan warga," harap Fadli di sela sambutannya. Pun Tarmin sebagai Carik setempat memiliki harapan yang sama. "Kalau ada yang kurang jelas selam pelatihan jangan sungkan atau malu untuk bertanya," pesan Andjar pada warga sebelum memulai pelatihan.
Dalam pelatihan yang digelar di rumah mantan kepala desa tersebut, ibu rumah tangga desa Sumberejo diajarkan membuat tiga produk makanan kreatif. Ketiga produk tersebut yakni keripik singkong, manisan tomat rasa kurma (Matorama), dan onde-onde tertawa. Dipilh singkong pasalnya tumbuhan ini sangat mudah ditemui di lingkungan desa Sumberejo.
Keripik singkong yang diberi nama Sumberejo Banget tersebut membuat warga tertarik dalam mengikuti pelatihan yang digelar. Sedangkan matorama adalah manisan toat yang dikeringkan sehingga mengesankan rasa layaknya kurma. Onde-onde tertawa adalah kue onde-onde kering yang merekah saat digoreng. "Setelah makan onde-onde ini hati bisa senang jadi tertawa," canda Andjar.
Pelatihan tersebut berlangsung dengan bahasa pengantar Indonesia dan Madura. Warga desa Sumberejo yang mayoritas berbahasa Madura tak memahami Bahasa Indonesia. Sehingga hal ini pula yang membuat materi yang disampaikan tak dapat dipahami dengan baik secara keseluruhan. Beruntung, Yulianis sebagai mantan ibu kepala desa memiliki ketelatenan dalam memfasilitasi warganya. Ia mencatat resep makanan yang diajarkan lalu mengetikkannya dan memperbanyak untuk dibagikan pada warga.
"Sebenarnya warga saya itu memiliki antusias yang besar untuk maju, namun mereka tidak tahu caranya," tutur Yulianis. Sehingga ia pun berinisiatif untuk memfasilitasi warga desa Sumberejo sebaik mungkin. Ia pun memberikan kesan yang baik pada pelatihan UMKM tersebut. "Saya perlu mengacungkan jempol pada kalian yang bisa melaksanakan acara sebaik ini," tutur Yulianis.
Rencana tindak lanjut berupa pembentukan kelompok UMKM warga desa Sumberejo telah ia diskusikan pula dengan Andjar. "Setelah ini target kami bisa membuat mengemas dan memasarkannya keluar," harapnya. Dirinya yakin bahwa warga desa Sumberejo bisa berkembang bahkan lebih dari masyarakat di luar sana.
Di akhir perjumpaan dengan ITS Online, Yulianis menyampaikan pesannya. "Kalau nanti kalian sudah meninggalkan desa kami dan sukses di kemudian hari jangan lupa dengan desa Sumberejo, menoleh lagi pada keadaan kami," pungkas Yulianis berpesan. (dza)