Raut wajah yang awalnya tegang berubah menjadi senyum yang melegakan tatkala diumumkannya kelulusan laki-laki yang akrab disapa Doni ini. "Ini merupakan prestasi yang gemilang bagi saudara Doni," terang promotornya, Prof Dr Eng Ir Imam Robandi MT. Bagi Imam, doni merupakan laki-laki pendiam namun selalu memilki kemajuan yang bagus dalam menyelesaikan segenap tugas yang ia berikan.
Usut punya usut Doni ternyata menjadi doktor pertama di tempat asalnya mengajar, yakni Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. "Sangat berterimakasih sekali kepada ITS yang telah meluluskan saya," ucapnya tersenyum. Meskipun harus menyelesaikan program doktor dalam waktu yang lumayan lama, Doni tetap bisa meraih Indeks Prestasi dengan nilai 3,89.
Disertasi yang dibuatnya pun terbilang baru dibanding penelitian sebelumnya. Ia menuturkan bahwa disertasinya merupakan pembaharuan yang terjadi pada Distributed Generation (DG). DG merupakan pembangkit yang tersebar untuk menghasilkan listrik. "Penelitian sebelumnya rata-rata DG-nya statis," ujarnya. Akan tetapi, dalam disertasinya ia membuat DG yang dinamis dengan persebaran yang ada di pantai.
Penelitian ini sendiri diawali dengan membaca beberapa referensi. "Awalnya saya menemukan rekonfigurasi jaringan distribusi," kenang dirinya. Kemudian ia mengajukan ide kepada pembimbing, tetapi menurut sang dosen apa yang ia tawarkan masih terbilang umum. Lalu, dengan bantuan pembimbingnya, ia pun mempertajam apa yang ia ajukan dengan tambahan integrasi DG yang dinamis.
"Alhamdulillah ketika diajukan untuk publikasi ternyata sudah sangat layak," tuturnya. Lewat disertasinya, Doni sudah membuat enam buah paper kategori jurnal. ”Empat diantaranya sudah terbit, satu masih menunggu terbit, dan satu lagi masi menunggu hasil review,” jelasnya. Kajian yang ia buat ke depannya bisa diaplikasikan kepada jaringan distribusi PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Menurutnya, hal itu diyakini bisa menurunkan kerugian yang dialami oleh PLN sehingga kerugian daya yang selama ini hilang bisa dimanfaatkan guna membantu krisis energi listrik nasional.
Tak hanya itu, hasil dari penelitian yang dibuat pun bisa bermanfaat untuk masalah pengelolaan jaringan di Indonesia. Bagi doni, adanya pengkajian masalah energi terbarukan ini bisa terus berkembang. "Karena bahan pembangkit listrik yang sekarang dibutuhkan adalah energi terbarukan," pungkasnya. (hil/man)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Kampus ITS, ITS News — Guna meneguhkan komitmen sebagai World Class University (WCU), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyiapkan