Rizky Praditya Ardian, ketua panitia mengatakan bahwa tema tersebut sengaja diangkat untuk tahun ini karena tren traveling yang sedang hangat dibicarakan. Tak ayal, berbagai buku tentang perjalanan pun banyak beredar dan menjadi bentuk tulisan yang menginspirasi.

Karena itu, Kominfo BEM ITS mengundang tiga pembicara yang merupakan penulis perjalanan atau travel writer. Rizky mengungkapkan, pemilihan narasumber sendiri dilakukan berdasarkan survei mahasiswa umum dan ITS. ”Sebelumnya panitia menyurvei dulu kira-kira siapa pembicara yang dipilih dari opsi yang telah diberikan,” ungkapnya.

Berdasarkan hal tersebut, terdapat tiga penulis yang mempunyai jumlah suara tertinggi dari responden. Diantaranya yaitu, Claudia Kaunang, Agustinus Wibowo dan Kurniawan Gunadi. ”Jika Poseidon sebelumnya hanya dua atau satu pembicara, maka tahun ini dibuat tiga agar lebih variatif,” terang mahasiswa Jurusan Sistem Perkapalan ini.

Dengan diselenggarakannya Poseidon, Rizky berharap dapat menginspirasi mahasiswa ITS dan minat dibidang kepenulisan akan terus meningkat. Pasalnya, hingga saat ini ia menyatakan minat mahasiswa ITS yang masih minim terkait tulis menulis. ”Menulis itu tidak sesulit yang dibayangkan,” imbuhnya.

Ismia Fitri, salah satu peserta yang hadir mengaku sengaja datang jauh-jauh dari Semarang untuk mendengarkan seminar kepenulisan Poseidon ini. Ia menjelaskan bahwa informasi tersebut ia dapatkan melalui salah satu komunitas klub buku Surabaya.

Usai melihat nama pembicara yang hadir, Ismia pun tertarik untuk melihat pembicara yang sesuai dengan gaya kepenulisannya yaitu travel writing. ”Kebetulan saya juga seorang travel blogger, jadi jauh-jauh datang karena ingin mencari ilmu,” ujarnya sembari tertawa.

Bagi mahasiswa berjilbab satu ini, setiap penulis mempunyai perspektif yang berbeda dalam menulis. ”Karena setiap penulis itu mempunyai persepsi kepenulisan yang berbeda, makanya saya ingin belajar dari mereka sekaligus,” tutupnya. (van/sha)