Perjalanan menulisnya dimulai sejak tahun 2003. Kala itu, ia telah menulis beberapa kisah mengenai kesehariannya dalam sebuah buku bergaris lambang bola dunia. Sejak saat itu, walau buku tersebut tidak diterbitkan, hal itu menjadi pecut awalnya dalam berkarir sebagai penulis. Barulah pada tahun 2010 ia mulai menulis catatan kecil perjalanan hidupnya di sebuah tumblr.
Tak disangka, saking getol dalam menulis di tumblr tersebut, ia menuai apresiasi dari pembaca setia tumblr-nya. Lantaran hal tersebut, ia memutuskan untuk membukukan catatan perjalanan hati yang ia tuangkan di tumblr pribadinya menjadi buku di tahun 2014.
Bagi pemuda satu ini, menulis adalah perjalanan hidup yang dibukukan. Yaitu catatan tentang bagaimana cara penulis menuangkan isi pikirannya ke hati. Buku berjudul Hujan Matahari pun adalah hasil pemikiran dari perjalanan hidup yang ia jalani.
Ia juga sempat membagikan tips kepada peserta tentang hal-hal yang memengaruhinya dalam menulis buku. Menurut mas Gun, imajinasi adalah hal yang memengaruhi tulisannya. Lalu mempunyai referensi dalam menulis menjadi gaya kepenulisan yang ia miliki. "Kebetulan saya itu suka sekali baca Novel, jadi referensi saya dalam menulis ya dari Novel," ungkap pemuda yang sekarang berdomisili di Yogyakarta ini.
Selain itu, pengalamanan yang ia lalui sehari-hari juga menjadi bahan utama pada setiap tulisan yang ia tuangkan. Baginya, pengalaman diibaratkan nasi dalam tulisannya. "Tanpa pengalaman dan ketemu beragam kalangan, tulisan yang dibuat akan terkesan tidak mempunyai ruh," ujarnya.
Ia pun tak menampik, terbitnya buku Hujan Matahari tidak lepas dari apresiasi pembaca tulisan tumblr-nya. Ia bercerita, pembacanya tak sedikit dari luar negeri hingga akhirnya ia memantapkan diri untuk membukukan tulisan atau perjalanan hidupnya. Menurut pria lulusan Institut Teknologi Bandung ini apresiasi menjadi bahan bakar utama untuk meningkatkan kepercayaan diri.
Lebih jauh, menurut mas Gun, menulis tidak harus berpatok pada aturan tertentu. Hal itu, imbuhnya, malah membuat tulisan yang kita buat akan mentok jadi ide saja. Ia menyarankan untuk memulai tulisan dengan hati. "Menulislah, tetapi dengan hati karena tulisan bisa jadi adalah sebuah perjalanan, perjalanan hati," tutupnya. (van/akh).
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung