Diskusi yang dimoderatori oleh Rektor ITS, Prof Ir Joni Hermana MscES PhD ini mengusung tema Paradigma Baru Pemerintahan Presiden Joko Widodo menuju Masyarakat yang lebih Sejahtera. Mengupas tentang kemandirian bangsa, Luhut memaparkan beberapa hal yang menjadi tantangan pemerintahan Jokowi-JK dalam memajukan Indonesia. Tantangan tersebut meliputi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus melambat, daya saing yang masih kalah dibanding negara-negara tetangga, serta pelemahan ekonomi global.
Menurutnya, terdapat beberapa program prioritas untuk menyentuh sektor pangan, energi, infrastruktur, dan maritim. ”Diharapkan ITS ambil andil terbesar dalam hal maritim ini. Berkaca ke Korea Selatan, Indonesia juga bisa mengembangkan kapal selam,” tambahnya. Beberapa bidang seperti pendidikan, kesehatan, kemiskinan, dan reformasi birokrasi pun turut menjadi program prioritas Kabinet Indonesia Hebat saat ini.
Untuk mengatasi berbagai permasalahan, Luhut juga menerangkan enam rencana yang saat ini menjadi fokus pemerintah. Pertama yakni adanya perubahan pada fokus anggaran tahun 2015. Hal tersebut dilakukan untuk mencapai sasaran dengan peningkatan penerimaan pajak dan Penerima Negara Bukan Pajak (PNBP).
Selain itu juga dilakukan juga peningkatan pendapatan pajak melalui ekstensifikasi. ”Khusus untuk pajak non migas, tax ratio kita naik 3,65 persen dari tahun sebelumnya,” jelasnya.
Rencana yang ketiga yakni sebanyak 545 milyar dolar Amerika pun dipersiapkan hingga lima tahun kedepan untuk mengatasi permasalahan infrastruktur. Pasalnya, saat ini dampak biaya transportasi di Indonesia mencapai angka 15 persen, tiga kali lebih besar dari Jepang yang hanya 4,9 persen. Angka tersebut ditargetkan turun hingga tujuh persen pada tahun 2019.
Tak hanya itu, pemerintah juga mendorong investasi dalam dan luar negeri setelah melihat realisasi investasi negara naik hingga 16,9 persen. ”Dua rencana lain yang menjadi rencana fokus pemerintah saat ini adalah pembangunan manusia melalui pendidikan dan hilirisasi pengolahan mineral kedalam negeri,” imbuhnya.
Tak hanya dihadiri perwakilan dari beberapa perguruan tinggi di Surabaya, mahasiswa pun diajak untuk mengikuti dialog kebangsaan tersebut. Menteri Dalam Negeri BEM ITS, Nurul Sihabuddin menerangkan bahwa diskusi tersebut merupakan langkah yang baik dari pemerintah. ”Dengan diskusi ini mahasiswa serta para akademisi yang lain dapat turut andil dalam pembangunan bangsa,” pungkas mahasiswa Jurusan Teknik Industri ini. (imb/sha)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Kampus ITS, ITS News — Guna meneguhkan komitmen sebagai World Class University (WCU), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyiapkan