Amron, sapaan akrabnya, unggul atas dua kandidat lainnya yaitu Nur Fa’in dan Syakir Almas Amrullah. Terpilihnya Amron menjadi ketum JMMI ditentukan berdasarkan musyawarah tim formatur. Tim formatur ini terdiri dari pengurus JMMI tahun sebelumnya.
Pola suksesi kepengurusan JMMI memang khas. Selain ditentukan berdasarkan musyawarah tim formatur, rekomendasi Lembaga Dakwah Jurusan (LDJ) dan dukungan via sms juga diperhitungkan (meskipun memiliki proporsi yang tidak terlalu signifikan). Pun demikian, calon kandidat bukan sembarang pilih. Mereka berasal dari mahasiswa yang telah lulus Marhalah 3.
Ketiga kandidat bergandengan tangan dengan erat sebelum pekikan takbir membahana di Auditorium Pascasarjana sore itu. Allahu Akbar! Akhirnya, Amron Basuki, mahasiswa Jurusan Teknik Fisika terpilih menjadi ketum JMMI Periode 2015-2016. Amanah besar ini pun membuat Amron tertunduk dan meneteskan air mata.
Ada hal menarik seusai terpilihnya ketum baru. Ketum terpilih, Amron dan ketum sebelumnya, Mohammad Rifa’i, membaca Al-Quran bersama secara beriringan. Menurut Rifa’i, ini sebagai implementasi dan melatih diri untuk cinta terhadap Al-Quran.
”Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya. Dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya. Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi, (yakni) yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya,” ucap Amron membacakan Q.S. Al-Mu’minuun.
Siapkan Empat Strategi Khusus
Ditemui seusai acara, Amron telah menyiapkan empat strategi khusus di kepengurusannya nanti. Pembinaan internal pengurus adalah hal pertama yang ia perhatikan. Selanjutnya Amron telah mengklasifikasikan objek dakwah menjadi berbagai segmentasi. ”Ini menjadi tantangan saya bagaimana mengoptimalkan sumber daya untuk berperan di masing-masing segmen,” tuturnya.
Strategi ketiga yang ia canangkan adalah optimalisasi peran LDJ. Menurut pria yang berasal dari Ngawi ini, sinergisitas LDJ menjadi sangat penting karena yang paling dekat dengan objek dakwah. Terakhir, di kepengurusan Amron, JMMI mendapatkan amanah baru menjadi Koordinator Badan Khusus (BK) Peduli dari forum silaturrahmi lembaga dakwah kampus se-Indonesia. ”BK ini berfungsi menanggapi isu-isu kebencanaan dan sosial,” terang mahasiswa kalem ini.
Amron berharap, hubungan JMMI dapat lebih erat dengan berbagai golongan di ITS. Dalam kepengurusannya, ia mengusung semangat berkolaborasi dan ekspansi. Selain itu, kepada sivitas akademika ITS, Amron tidak menutup diri dari kritik dan saran. ”Saya berharap JMMI bisa lebih dekat dengan masyarakat kampus, kita bisa saling berdiskusi agar lebih kritis dalam menanggapi isu kekinian,” harap Amron. (mis/akh)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Kampus ITS, ITS News — Guna meneguhkan komitmen sebagai World Class University (WCU), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyiapkan