ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
17 Mei 2015, 23:05

Jelang UAS, Tiga Organisasi Islam Gelar Doa Bersama

Oleh : Dadang ITS | | Source : -
Ketiga organisasi tersebut adalah Jamaah Masjid Manarul Ilmi (JMMI), UKM Cinta Rebana, dan penerima beasiswa santri dari Kementerian Agama, Community of Santri Scholars of Ministry of Religious Affairs (CSS MoRA). Ketiganya diketahui merupakan lembaga keislaman terbesar di ITS.

Doa bersama yang dimulai dengan Khatmil Al-Quran sejak Jumat pagi itu pun mengundang antusiasme mahasiswa. Terlihat mahasiswa dari berbagai latar belakang organisasi turut berbaur satu sama lain. ”Ini menjadi kolaborasi pertama, sekaligus agenda terakhir dari kepengurusan JMMI periode ini,” ujar Mohammad Rifa’i, Ketua Umum JMMI.

Dr Agus Zainal Arifin, SKom, Mkom, Dekan Fakultas Teknologi Informasi (FTIf) yang juga menjabat sebagai pembina CSS MoRA ITS bertindak sebagai pemimpin doa. Ia berujar kepada mahasiswa bahwa tujuan doa bersama ini bukan hanya untuk menghadapi UAS. ”Lebih dari itu, agar kita diberi keselamatan di dunia dan akhirat,” ujarnya dilanjutkan dengan pembacaan dzikir Ratib Al-Hadaad.

Selain doa bersama, dalam kesempatan itu panitia juga mengundang Drs Soehardjoepri, MSi, Dosen Matematika ITS untuk mengajak mahasiswa merenungi peristiwa Isra Mikraj. Isra Mikraj merupakan perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW suatu malam sekian abad lalu yang fantastis dan dramatik. Inti dari perjalanan tersebut adalah perintah kepada umat muslim untuk mendirikan shalat.

Soehardjoepri banyak mengorelasikan antara keajaiban Isra Mikraj dengan UAS atau ujian hidup lainnya yang dihadapi mahasiswa. Menurutnya, keistimewan peristiwa Isra Mikraj yang hanya terjadi dalam satu malam itu, karena Nabi Muhammad SAW memasuki dimensi Tuhan. Maka segala masalah yang kita hadapi hendaknya dimasukkan dalam dimensi Tuhan. ”Ujian itu gampang, asalkan kita yakin bahwa Allah SWT akan memudahkan,” jelasnya.

Dosen yang selalu mengenakan peci kain berwarna putih itu juga mengingatkan mahasiswa untuk tidak hanya memperingati Isra Mikraj sebagai seremonial belaka. Dengan peringatan seperti ini seharusnya menjadi ajang intropeksi diri dan menerapkan semangat Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari.

Di akhir, peserta bersama-sama melaksanakan Shalat Hajat, dengan harapan agar Tuhan memudahkan jalan menuju apa yang diinginkan. Shalat ini dipimpin oleh Drs Mahmud Musta’in, MSc PhD, dosen Fakultas Teknologi Kelautan. Tak ketinggalan, jamuan makan bersama dengan tradisi mayoran ala pesantren pun menjadi pamungkas rangkaian acara doa bersama malam itu. (mis/ady)

Berita Terkait