ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
17 Mei 2015, 21:05

Belajar Komik Dari Komikus Sweta Kartika

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Seminar ini merupakan wadah bagi para kreator komik agar dapat belajar dari komikus kondang Sweta Kartika. Tidak menyoal teknis semata, pria dengan sapaan akrab Sweta ini juga memaparkan trik menembus bisnis industri komik. Menurutnya, komikus harus benar-benar memiliki passion dengan apa yang ia geluti, terlebih dengan genre. "Jadi nggak ikut-ikutan doang," ucap pria asal Kebumen ini.

Dikatakan Sweta, judul, karakter, sifat karakter, skema marketing, dan target market adalah alur yang harus dipersiapkan secara matang oleh mereka yang benar-benar serius menggarap komik. Sehingga, prosesnya akan mampu terpantau dan mempermudah mem-branding komik ke arah mana. "Kebanyakan dari pemula adalah tidak konsisten, ini yang susah," ungkapnya kepada ITS Online.

Lebih lanjut Sweta menjelaskan, salah satu keunggulan komik yakni memiliki lisensi. Biasanya license berbeda tiap karakter yang disuguhkan di komik. Contohnya adalah Mickey Mouse milik Walt Disney yang memiliki banyak pemegang license dengan ribuan merek dagang. Dengan begitu, imbuh Sweta, penghasilan seorang komikus juga tidak berpatok hanya pada komik digital atau cetak saja.

Seiring berkembangnya dunia digital, komik pun bergeser ke ranah non-fisik. Menurut pria lulusan Desain Komunikasi Visual ITB ini, lisensi merupakan cara monetasi komik yang lebih unggul ketimbang hanya berharap pada royalti semata.

Memiliki kegemaran akan komik, lanjutnya, tidak berarti harus menjadi komikus. Seseorang dapat terus berkarya dan mengembangkan dirinya semampunya tanpa harus pusing memikirkan feedback materil yang akan didapatkan. Dengan begitu, komik indonesia akan semakin berwarna, setidaknya komik asing tidak lagi condong mendominasi daftar komik Indonesia. "Yang terpenting adalah sesama anak bangsa jangan saling menjatuhkan, itu" kata Sweta di akhir wawancara.(owi/ady)

Berita Terkait