ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
12 Mei 2015, 07:05

Mahasiswa JTM Kenali Pesawat Komersil N245

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

”Pembangunan pesawat N245 ini merupakan hasil pembelajaran dari pesawat CN235 dan N250 dengan pengembangan pada beberapa aspek,” ujar Iwan yang merupakan Kepala Divisi Design Center Direktorat Technology & Development PT DI tersebut. Seri N245 ini dirancang dengan maintainability yang lebih tinggi serta didesain agar biaya operasi dan perawatan lebih rendah.

Perbedaan yang paling mencolok pada N245 dibanding seri pesawat komersil lainnya adalah pada proses pembuatannya. Di awal pembuatan pesawat, bagian luar pesawat biasanya menjadi sisi yang paling pertama dikerjakan. Namun pada pesawat N245, interior bagian dalam pesawat menjadi area pertama yang dikerjakan. ”Hal ini sengaja dilakukan karena pada pesawat komersil N245 ini, salah satu aspek yang akan ditonjolkan adalah kenyamanan penumpang,” ujar pria yang sempat menjabat sebagai Manager Structure Analysis PT DI ini.

Mengacu pada pertumbuhan jumlah penumpang pesawat yang mencapai angka 20 persen setiap tahunnya di Indonesia, desain pesawat komersil ini pun menyesuaikan kondisi tersebut. ”Biasanya orang Indonesia senang membawa banyak oleh-oleh, jadi desain kabin untuk N245 ini sengaja dibuat lebih besar,” tambahnya.

Muatan payload atau beban yang diperbolehkan untuk diangkut oleh pesawat sesuai
dengan persyaratan angkut pesawat milik N245 sendiri mencapai 5.000 kilogram. Selain itu pesawat ini pun dilengkapi dengan touch screen pro line fusion, sebuah layar sentuh yang dapat membantu pilot mengelola, memantau secara otomatis dan menguasai penerbangan, dengan unsur-unsur kunci yang membuat terbang lebih aman dan lebih menyenangkan.

Sejak berdiri pada 39 tahun silam, hingga hari ini, PT DI telah memproduksi sebanyak 390 unit pesawat berbagai tipe. Angka ini dianggap masih sangat sedikit jika harus dibandingkan dengan rata-rata perusahaan yang sejenis dengan PT DI. Karenanya, melalui Kultam ini, alumnus Jurusan Teknik Mesin (JTM) angkatan 1987 ini berharap agar generasi muda, utamanya mahasiswa JTM bisa menjadi penerus di industri penerbangan Indonesia. (imb/fin)

Berita Terkait