Vi-Rose ITS pun menghadapi lawannya, Darmawulan dari Universitas Negeri
Jember pada babak pertama, kedua tim saling berunjuk gigi dalam
menari. Vi-Rose ITS dengan balutan baju tradisionalnya bisa menari hingga
zona yang ditetapkan.
Dengan gemulai, Vi-Rose ITS menari di hadapan juri. Balutan baju tradisional menambah kecantikan Vi-Rose ITS dalam menari. Rizal Hafidhilisan, tim mekanik Vi-Rose ITS mengatakan perbedaan dengan kontes sebelumnya, Vi-Rose ITS kali ini dilengkapi dengan sepatu dan beberapa aksesoris lain seperti baju dan celana yang lebih tradisional.
Ia menambahkan sedangkan kendala pada tahun ini terletak pada penyesuaian dengan trek yang berbeda dari sebelumnya. Penilaian KRSI sendiri terletak berdasarkan zona yang bisa dilalui oleh robot. Sedangkan untuk penaltinya pada retry atau percobaan robot saat kembali berdiri. Untuk gerakan, menurut Rizal hanya berupa poin tambah.
Rizal pun optimis dan yakin akan bisa lolos melaju ke babak selanjutnya karena strategi awal sudah sesuai dan saat melakukan percobaan sudah maksimal. ”Semoga Vi-Rose ITS bisa membawa ITS ke kancah nasional lagi,” tutupnya. (van)
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,
Surabaya, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memperkuat perannya dalam mendorong pendidikan berkelanjutan melalui audiensi bersama Dinas
Kampus ITS, ITS News — Apresiasi mahasiswa yang aktif berorganisasi, Lembaga Pengelola Dana Abadi (LPDA) Institut Teknologi Sepuluh
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) secara resmi