Bertempat di Ruang Sidang Rektorat, tak hanya menantang dirinya, mantan Dirut PT Semen Indonesia ini melemparkan tantangan kepada seluruh civitas akademika ITS yang hadir dalam kegiatan diskusi ini. "Tahun 2017 nanti, 22 wilayah kerja akan berakhir kontraknya. Belum pasti Pertamina ditunjuk mengelola Blok Mahakam karena Keppres untuk 2017 belum keluar," ujarnya.
Lanjutnya lagi, perpanjangan kontrak yang belum pasti keputusan akhirnya ini membuat berbagai pihak tidak bisa memastikan masa transisi. "Pertanyaannya adalah siapkah kita, Indonesia mengelola Blok Mahakam? Diharapkan semua pihak juga turut bertanggung jawab dan berkomitmen nantinya," lanjutnya.
Pria kelahiran Surabaya ini pun merumuskan lima prioritas sebagai solusi pengelolaan Blok Mahakam. Prioritas yang pertama adalah pengembangan sektor hulu, yang dilakukan dengan eksplorasi dan produksi minyak dan gas (migas) serta panas bumi. Pengembangan tersebut dilakukan guna mendapatkan penemuan cadangan migas baru. Eksplorasi ke wilayah timur Indonesia adalah solusi dari hasil diskusi dengan civitas akademika ITS mengenai prioritas yang satu ini. Namun, yang menjadi tantangannya adalah kemampuan PT Pertamina (Persero) itu sendiri.
Prioritas selanjutnya adalah efisiensi semua lini, termasuk reformasi pengadaan minyak mentah dan produksi minyak. Kemudian, prioritas ketiga ialah peningkatan kapasitas, baik di gudang distribusi, transportasi dan marketing. Solusi dari prioritas ini yakni meningkatan storage. Disisi lain, penekanan inventory pun harus dilakukan karena pemberlakuan subsidi dari pemerintah. "Contohnya adalah subsidi yang seharusnya seribu rupiah per liter, pemerintah memotong menjadi setengahnya. Jadi, kita pikul bersama-sama," pungkasnya.
Dua prioritas terakhir adalah pengembangan infrastruktur dan marketing, yaitu dengan pengembangan jaringan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan pemasaran bertaraf internasional. Selain itu, juga dilakukan perbaikan struktur keuangan. "Kita punya beberapa jurus untuk masalah keuangan dengan prioritas penyelesaian piutang yang memiliki rate tinggi dan masih banyak cara lainnya," tuturnya.
Seiring perencanaan solusi yang inovatif, tantangan-tantangan baru pun muncul dalam diskusi kali ini. Demi menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada, Dwi sendiri berharap keterlibatan ITS dalam visi PT Pertamina (Persero) ini dapat menjadi langkah awal reformasi. "Karena ITS diyakinkan sudah bisa dan siap jadi universitas riset, kita berkomitmen yang pertama untuk mengembangkan dan mendorong ITS untuk bisa berkontribusi dalam persoalan ini," ungkapnya. Acara diskusi ini pun diakhiri dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang berisi kerjasama antara PT Pertamina (Persero) dan ITS. (riz/fin)
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,
Surabaya, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memperkuat perannya dalam mendorong pendidikan berkelanjutan melalui audiensi bersama Dinas
Kampus ITS, ITS News — Apresiasi mahasiswa yang aktif berorganisasi, Lembaga Pengelola Dana Abadi (LPDA) Institut Teknologi Sepuluh
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) secara resmi