Menurut Nadhira Nitisari, ketua panitia, negara Polandia merupakan tim pertama Chem-E-Car Competition yang berasal dari benua Eropa. Mereka adalah Justyna Wojtasik, Bartosz Opara dan Filip Mikolajczyk. Ketiganya berasal dari fakultas yang sama yakni Faculty of Process and Environmental Engineering.
Dikatakannya, terdapat beberapa hal unik yang bisa ditemui pada tim ini. Semisal mobil OKTAN yang merupakan satu-satunya mobil yang memiliki ukuran cukup besar. Akibatnya, banyak kendala yang harus dialami oleh tim ini. "OKTAN merupakan mobil yang tidak lolos dalam tahap pengukuran dimensi sehingga beberapa bagiannya harus dilepas," ujar Nadhira.
Tak hanya ukuran mobil yang sangat besar, tim ini ternyata juga memiliki cerita unik dalam pembuatan OKTAN. Diceritakan oleh Justyna, timnya harus mengeluarkan dana sebesar USD 1175 untuk membuat OKTAN. "Biaya terbesar kami pakai untuk membeli Steam Engine yang berasal dari Jepang," tegasnya.
Menurut Justyna, OKTAN memang memiliki proses pembuatan yang cukup unik. Hal ini ia ungkapkan lantaran timnya menggunakan senyawa hidrogen peroksida dan logam silver sebagai katalis bahan bakar. "Sayangnya, saat race berlangsung, katalis kami patah sehingga OKTAN tidak berjalan maksimal," ungkapnya. Hal ini dibuktikan melalui jarak tempuh OKTAN yang hanya mencapai 7,82 meter pada race pertama.
Meski demikian, mobil yang pernah mendapat penghargaan The Most Creative Drive System di Amerika Serikat ini tidak putus asa. Pada race kedua, tim ini berhasil meraih jarak tempuh hingga 18 meter lebih. "Meski gagal di race pertama, kami optimis bisa meraih nominasi lainnya," timpal Justyna sambil tersenyum.
Selain itu, Justyna juga menerangkan OKTAN merupakan salah satu mobil yang memiliki tingkat keamanan cukup tinggi. Ini karena OKTAN dilengkapi dengan safety valve yang memiliki tekanan 1,2 bar. Menurutnya, hal inilah yang menjadi motivasi bagi timnya dalam mengikuti Chem-E-Car Competition. "Kami hanya ingin mengenalkan kepada semua orang bahwa mobil kami memiliki banyak kelebihan dan sangat aman digunakan," pungkasnya. (pus/man)
Kampus ITS, ITS News – Retinopati Diabetik merupakan komplikasi diabetes yang berisiko tinggi menyebabkan kebutaan permanen jika terlambat ditangani
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mendukung penguatan kolaborasi akademik nasional melalui terpilihnya Prof Dr
Mojokerto, ITS News – Sebagai wujud dukungan terhadap program One Pesantren One Product (OPOP) Jawa Timur, tim Pengabdian kepada Masyarakat
Kampus ITS, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) telah resmi meluncurkan Golden Ticket Admisi Program Sarjana 2026. Diresmikan