R Irwan Bagyo Santoso, mahasiswa S3 Jurusan Teknik Lingkungan ini memang membuat disertasi yang membahas mengenai penetapan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Tak heran, Risma dan Sigit menyempatkan hadir dalam sidang kali ini. "Bu Risma sebagai penguji dari pihak eksekutif, dan Pak Sigit dari pihak legislatif," terang Irwan.
Dikatakannya, disertasi tersebut berjudul Metode Evaluasi dan Model untuk Penetapan Ruang Terbuka Hijau Menggunakan Data Seri Waktu Konsentrasi Karbon Dioksida. Menurut Irwan, latar belakang pembuatan disertasi ini adalah adanya peningkatan konsentrasi karbon dioksida yang terus menerus meningkat, terutama di Kota Surabaya. "Karena itu, saya ingin melakukan usaha pengendalian karbon dioksida," ujarnya.
Ia mengatakan salah satu cara yang diajukan adalah penetapan proporsi RTH yang sesuai dengan kebutuhan dan aktivitas. Karena, lanjutnya, proporsi RTH yang berlebihan nantinya juga menyebabkan peningkatan karbon dioksida. "Jangan sampai kita menetapkan kembali proporsi RTH atas dasar konvensi seperti yang kita lakukan saat ini," ujarnya.
Untuk itulah, dalam disertasi ini ia mengusulkan penggunaan metode Net_CO2-Con. Dengan metode ini, ia meyakini proporsi RTH dapat ditentukan sesuai dengan kebutuhan sehingga keseimbangan karbon dioksida tetap terjaga. "Selain itu, data yang kita dapatkan juga lebih nyata, terhitung, dan terukur," tegas Irwan.
Dalam sidang ini, Irwan juga mendapat beberapa masukan dari Risma dan Sigit. Menurutnya, saat itu Risma ingin disertasinya mendapat pengembangan lebih lanjut agar dapat segera diterapkan di masyarakat. "Bu Risma berharap saya bisa melakukan kajian lebih dalam mengenai RTH, tidak hanya melihat dari sisi jumlah karbon dioksidanya saja," tambahnya.
Sementara itu, Sigit menginginkan Irwan bisa melakukan penelitian mengenai pembangunan kota secara vertikal. Karena menurut Sigit, untuk mengembangkan RTH Surabaya, maka pembangunan secara vertikal juga harus diterapkan dengan baik. Menanggapi beberapa saran tersebut, Irwan mengaku akan mempertimbangkannya dalam kajian selanjutnya.
Di akhir, Irwan berharap metode yang ia usulkan bisa segera diterapkan dalam proses penataan ruang, terutama di kota pahlawan. Karena baginya, penataan ruang di Kota Surabaya jauh lebih bagus jika dibandingkan dengan negara Jerman. "Namun akan lebih bagus lagi jika kadar karbon dioksidanya bisa dikendalikan supaya lingkungan bisa menjadi lebih sehat," pungkas Irwan. (pus/man)
Surabaya, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memperkuat perannya dalam mendorong pendidikan berkelanjutan melalui audiensi bersama Dinas
Kampus ITS, ITS News — Apresiasi mahasiswa yang aktif berorganisasi, Lembaga Pengelola Dana Abadi (LPDA) Institut Teknologi Sepuluh
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) secara resmi
Surabaya, ITS News — Mewujudkan sinergi dengan pemerintah daerah, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyambut positif program Bantuan Biaya