ITS News

Kamis, 18 Desember 2025
18 April 2015, 04:04

Wujudkan Optimasi Pesisir, HMPL Gelar Talkshow

Oleh : Dadang ITS | | Source : -
Menurut Ir Putu Rudy Setiawan MSc, konstruksi pemikiran masyarakat umum Indonesia saat ini masih cenderung kepada pembangunan di darat. Sehingga, pemanfaatan ruang laut pun belum optimal. "Padahal, masyarakat sebenarnya memiliki kemampuan lebih untuk mengenali potensi wilayah lautnya. Ini yang tidak selalu bisa dilakukan dengan teknologi canggih sekalipun," ujar dosen Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) ITS ini.
Selain membangun kesadaran tentang pentingnya perencanaan dan pemanfaatan ruang laut, pembanguan infrastruktur diyakini sebagai salah satu faktor utama optimasi wilayah pesisir. Suntoyo ST Meng PhD pun menuturkan hal-hal yang harus diperhatikan dalam menentukan infrastruktur pesisir. "Selain alokasi waktu dan biaya, wajib pula memperhatikan kondisi lautnya. Misalnya infrastruktur untuk laut dengan gelombang tinggi dan rendah pasti berbeda," tutur Suntoyo.
Ketua Jurusan Teknik Kelautan ITS ini menambahkan, menurutnya faktor utama yang masih menghambat pembangunan infrastruktur pesisir dan lautan adalah konsep kemaritiman di Indonesia yang masih belum jelas. Hal ini tak lepas dari perencanaan dan implementasi kebijakan yang tidak sejalan dan berkelanjutan. "Padahal dimanapun wilayah pesisirnya, harus ada perawatan dampak yang berkelanjutan supaya tidak rusak. Ini yang akan membutuhkan biaya besar," ungkapnya.
Lebih lanjut, salah satu visi poros maritim dunia adalah membangun kembali budaya maritim Indonesia, khususnya melalui pengelolaan pesisir dan lautan. Kegiatan sosial ekonomi pun diyakini menjadi salah satu indikator pentingnya. Raditya Eka SSn MDs pun menjelaskan, ekonomi kreatif adalah solusi utama saat ini. "Karena faktor kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh 45 persen inovasi dan kreativitas penduduknya," ujar dosen Program Studi Desain Komunikasi Visual Jurusan Desain Produk ITS ini.
Pria yang akrab disapa Kang Eka ini meambahkan, sebetulnya banyak hal yang bisa dimanfaatkan dari wilayah pesisir untuk membangun sebuah industri kreatif. "Dari kerang saja, kita bisa memanfaatkannya menjadi bisnis kuliner, kerajinan, dan desain. Belum lagi laut sebagai objek riset dan sarana hiburan," jelasnya. Untuk itu, hal yang harus diwujudkan saat ini adalah sinergitas dan kontinuitas, serta mewujudkan sumber daya manusia yang kompeten dan mau berfikir out of the box.
Di samping talkshow, Plan Expo juga dimeriahkan oleh pameran karya mahasiswa, hasil karya peserta lomba mading dan videografi. Selain itu, diadakan pula babak final lomba Coastal Planning. Lomba karya tulis ilmiah yang mengangkat tema Perencanaan Pesisir Berkelanjutan tersebut akhirnya menobatkan tiga juara. Juara 1 dan 3 diraih oleh tim dari Universitas Negeri Yogyakarta dan Universitas Gadjah Mada. Sedangkan juara 2 pun berhak disabet tim Evaporator dari ITS. (ayi/akh)

Berita Terkait