”Film ini sangat cocok ditonton oleh mahasiswa baru, atau oleh aktivis yang sudah mulai turun semangat juangnya.Film ini dapat menggugah empati kita terhadap ketidakadilan,” ujar Arif Syaiful Rizal membuka forum diskusi usai menonton bersama. Mahasiswa yang merupakan Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas
Airlangga periode 2013-2014 ini turut diundang dalam bedah film tersebut. Tak ayal, aura diskusi pun mengental di acara yang berdurasi selama empat jam yang dimulai pukul delapan malam ini.
Bedah film memang telah menjadi agenda rutin komunitas APC dalam rangka membuat kajian penyadaran kampus akan berbagai masalah bangsa. Koordinator APC, Pasca Hariyadi Winanda mengaku sengaja memilih sosok Gie untuk dibahas berkaitan dengan pergerakan mahasiswa saat ini. ”Akhir-akhir ini gerakan mahasiswa yang sedang tren adalah aksi turun ke jalan. Seperti Gie, kebetulan ia adalah sosok angkatan pergerakan tahun 1965 yang telah berhasil meruntuhkan rezim orde lama,” terangnya.
Menurut Pasca, menonton film Gie ini dilakukan agar massa kampus punya gambaran terhadap pola pergerakan mahasiswa dari sejarah masa lalu. Mahasiswa sengaja dibenturkan dengan realita permasalahan. Berangkat dari hal itu, diharapkan agar mahasiswa bisa berpikir bahwa peran mereka sangat dibutuhkan bagi bangsa mulai dari sejak masa kuliah. Sehingga massa kampus belajar dari sosok Gie untuk bisa kembali merumuskan pola pergerakan mahasiswa yang relevan dengan kodisi zaman saat ini.
”Keberanian menyuarakan kebenaran dan bersikap kritis dalam hal apapun, itu yang bisa kita petik dari Gie,” ujar mahasiswa Jurusan Teknik Mesin ini. Ia memandang bahwa tidak semua orang berani seperti Gie untuk mengatakan hal benar dan konsisten dalam memperjuangkan kebenaran. Sosok Gie ia pandang sebagai panutan yang bagus dalam idealisme perjuangan kebenaran dengan tangan sendiri.
Senada dengan Pasca, Syaiful Arif Wicaksono salah satu peserta bedah film turut mengungkapkan kekagumannya pada tokoh pergerakan mahasiswa Gie. ”Gie memang istimewa, sangat peka memperjuangkan kaum menengah kebawah. Namun, ia sosok yang terlalu idealis,” pungkas mahasiswa Jurusan Teknik Material dan Metalurgi ITS ini. (imb/sha)
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Nganjuk, ITS News — Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil membangun dan mengimplementasikan Kumbung
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,