Ilman Raufi, salah satu panitia menjelaskan bahwa di jajaran stan ini turut berisi hasil produk dari lomba karya tulis ilmiah kategori siswa dan mahasiswa dari seluruh Indonesia. Seperti sepuluh karya finalis dari mock-up lomba AEC yang bertemakan Green Technology untuk kategori SMA dan Renewable Energy untuk mahasiswa.

Sepuluh produk hasil penyaringan 50 peserta lebih itu sebelumnya telah melewati berbagai penilaian karakteristik. Yakni peniliaian dari segi presentasi aplikasi yang sederhana, tujuan dan manfaat produk serta korelasinya dengan tema Mechanical City 2015, yakni Bringing Technology to Society.

Ilman juga menambahkan, tujuan dari lomba karya tulis ini adalah untuk mencari karya paling kreatif dan inovatif dalam bidang energi terbarukan yang ramah lingkungan. "Nantinya yang menang akan kami ajukan ke perusahaan ternama, seperti Pertamina untuk bisa direalisasikan," papar mahasiswa Teknik Mesin 2012 ini.

Selain itu, di jajaran stan itu juga berisi pameran Moving Mading 3D Competition yang diikuti oleh 14 SMA se-Surabaya dan sekitarnya. Lomba mading ini sendiri terdiri dari tiga kategori tema lomba, yakni renewable and environment friendly, mass transportation, dan technology applicable for society.

Liaison Officer (LO) atau panitia pembantu bagian lomba mading tersebut, Abi Nubli menambahkan untuk penilaian mading ini lebih diutamakan dari interaksi mading kepada pengunjung. "Dimana dalam pembuatan madingnya harus ada metode gamification atau mading itu harus bisa menginformasikan isi artikelnya ke pengunjung secara ilmiah dalam bentuk permainan," ujar Abi.

Adapun untuk penyaringan tiga juara utama dan favorit di lomba mading ini dilakukan melalui sistem voting pemberian balon oleh pengunjung. "Kami harap kompetisi ini juga sebagai penggambaran bagaimana teknologi inovatif dan kreatif untuk negara yang lebih baik," pungkas mahasiswa Jurusan Teknik Mesin 2013 kepada ITS Online. (riz/akh)